Daftar Isi:
  • Ketersediaan energi di Indonesia yang semakin lama semakin menipis, namun konsumsi energi yang terus meningkat. Indonesia merupakan salah satu produsen dan konsumen minyak goreng yang tertinggi. Salah satu pemanfaatan yang dapat dikembangkan yaitu dari biji kapuk (Ceiba pentandra) yang dapat dijadikan minyak nabati. Biji kapuk yang selama ini tidak dimanfaatkan,ternyata memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Dari harganya yang murah,dan kadar asam lemak yang terkandung di dalam minyak memiliki kadar yang rendah.Pada penelitian ini menggunakan metode screw oil pressing, yaitu dengan pengepresan berulir dengan menggunakan variasi temperatur 100 dan 150oC serta kecepatan putaran 10,15,20,dan25hz. Didapatkan rendemen yang optimum sebesar 18,62%. Penelitian ini dilakukan proses degumming dengan penambahan variasi konsentrasi asam sitrat 0,5% 1% dan 1,5% yang bertujuan untuk mengikat kotoran dan getah yang terkandung di dalam minyak biji kapuk, agar lebih dimurnikan lagi. Kemudian dilakukan penetralan dengan penambahan aquadest hangat. Dari penelitian ini didapatkan penurunan volume minyak setelah di degumming sebesar 24-60% kondisi optimum rendemen yaitu pada konsentrasi Asam sitrat 0,5%. Semakin tinggi konsentrasi asam sitrat semakin banyak zat pengotor yang diikat, namun dari kualitas minyak yang paling optimum yaitu pada konsentrasi 1%, karena analisa minyak biji kapuk yang dihasilkan memenuhi standar SNI 3741:2013