ANALISIS JARAK ELEKTRODA PADA PROTOTIPE PEMBUAT BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK JELANTAH TERHADAP WAKTU PEMISAHAN DAN RENDEMEN BIODISEL
Main Author: | KURNIAWAN, TRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/7060/1/COVER%20DLL.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/2/BAB%20I.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/3/BAB%20II.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/4/BAB%20III.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/6/BAB%20V.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7060/ |
Daftar Isi:
- Minyak goreng sering kali dipakai untuk menggoreng secara berulang-ulang, bahkan sampai warnanya coklat tua atau hitam dan kemudian dibuang. Dalam penggunaannya, minyak goreng mengalami perubahan kimia dan dapat menyebabkan kerusakan pada minyak goreng tersebut. Melalui proses-proses tersebut beberapa trigliserida akan terurai menjadi senyawa-senyawa lain. Kandungan trigliseridanya ditransesterifikasi dengan metanol, yang juga menghasilkan biodiesel dan gliserol. Pada umumnya proses pemisahan antara biodiesel dan gliserol dilakukan secara konvensional. Metode ini dianggap kurang efektif karena memerlukan waktu yang cukup lama. Maka pemisahan secara elektrolisis dengan cara mengalirkan arus listrik menggunakan elektroda yang bersentuhan dengan produk biodiesel sehingga dapat memisahkan antara produk dan gliserol secara cepat dapat menjadi metode alternatif. Pemisahan dilakukan dengan variasi jarak elektroda 1, 2, 3, 4 dan 5 cm. Dan didapat waktu pemisahan serta rendemen biodiesel yaitu 15 menit dan 84,57% pada jarak 1 cm, 19 menit dan 83,44% pada jarak 2 cm, 25 menit dan 81,36% pada jarak 3 cm, 32 menit dan 80,11% pada jarak 4 cm serta 40 menit dan 79,73% pada jarak 5 cm. Sehingga semakin jauh jarak elektroda semakin lama waktu pemisahan dan jumlah rendemen biodiesel yang dihasilkan.