Daftar Isi:
  • Proses pengasapan ikan salai pada umumnya masih menggunakan cara tradisional atau pengasapan sistem terbuka. Pengasapan dengan sistem terbuka ini menyebabkan panas yang dihasilkan tidak terpusat ke ikan, melainkan menyebar sesuai arah angin, waktu relatif lama dan hasilnya berkualitas rendah, baik dari segi rasa, warna, tekstur, dan aroma. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mempermudah dalam pembuatan ikan salai ini agar menjadi produk yang lebih baik adalah dengan merancang sebuah sistem pengasapan otomatis dalam ruang tertutup dengan konfigurasi sistem pengasapan dual blower dan filter asap bahan alami guna menghasilkan asap bersih dan kontinyu. Dengan memanfaatkan panas dari pembakaran tempurung kelapa, dual blower sebagai pengatur sirkulasi panas dari asap, Thermometer Digital untuk mengukur suhu di dalam ruang oven, dan filter asap sebagai penyaring kadar zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam asap dari hasil pembakaran tempurung kelapa. Berdasarkan hasil pengujian variasi temperatur pengasapan yang optimal untuk proses pengasapan terhadap penurunan jumlah kadar air dalam ikan asap dengan kapasitas ikan 3 kg menggunakan temperatur pengasapan sebesar 65oC dan waktu operasi selama 16 jam dengan % kadar air 27,40%.