Daftar Isi:
  • Penggunaan energi fosil yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan ketersediaan energi fosil semakin berkurang, dibutuhkan solusi mengurangi ketergantungan kepada energi fosil dengan memanfaatkan energi alternative seperti energi surya. Matahari memancarkan energi sebesar 3,8x1023 kW, dimana lebih kurang 1,8x1014 kW ditangkap oleh bumi yang jaraknya sekitar 150 juta km. lebih kurang 60% darinya atau mencapai permukaan bumi. Salah satu pemanfaatan energi surya adalah memanfaatkannya menjadi sumber energi panas untuk memanaskan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Pada penelitian ini ditujukan untuk membuat sebuah prototype alat pemanas air yang memanfaatkan panas matahari dengan memvariasikan bahan isolasi pada kolektor untuk melihat pengaruh bahan isolasi terhadap kinerja kolektor ditijau dari efisiensi termal. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan bahan isolasi Styrofoam dan Glasswool, pengambilan data dilakukan selama 3 hari untuk setiap variable berubah dengan interval 30 menit selama 4 jam. Untuk menaikkan temperatur output umpan sebesar 9°C, dengan menggunakan isolasi Styrofoam pada intensitas radiasi 998 W/m2 didapatkan efisiensi sebesar 40,62% sedangkan menggunakan isolasi Glasswool pada intensitas 981 W/m2 didapatkan efisiensi 41,33%. Penggunaan isolasi glasswool membutuhkan intesitas radiasi yang lebih rendah untuk menaikkan temperatur output sebesar 9°C dibandingkan dengan isolasi styrofaom, namun secara keekonomian penggunaan isolasi styrofoam lebih baik digunakan karena harga yang lebih murah dengan perbedaan intensitas yang dibutuhkan tidak jauh berbeda.