Daftar Isi:
  • Dunia saat ini tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Era di mana terjadinya disruptif teknologi.Tujuan utama dari revolusi industri ini adanya untuk menciptakan kestabilan dalam distribusi barang dan kebutuhan.Secara garis besar, ada beberapa manfaat yang dapat ditimbulkan dengan adanya revolusi industri 4.0 adalah mendorong penelitian, penyesuaian serta optimasi.Selainitu, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam revolusi industri 4.0 yaitu yang pertama adalah keamanan, yang kedua adalah permodalan, kemudian yang ketiga yaitu ketenagakerjaan, serta yang keempat adalah privasi.Metode yang dapatmenjawabtantangantersebutadalahadditive manufacturing menggunakanalat SLA-DLP 3D Printing. Pembuatanobjekmemanfaatkan data CAD yang telahdibuatterlebihdahulu. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruh parameter proses pembuatanobjekdenganteknologi rapid prototyping digital light processing terhadapkekuatanteganganbending. Parameter yang diinvestigasiadalahlayer thickness dan exposure time. Spesimen uji dibuatdengan material liquid photopolymer resin mengacu ASTM D 790 menggunakan 3D Printer type Stereolithography Apparatus. Data hasilpengukuran di analisismenggunakan ANOVA dengandesigntype 2 level factorial dan designmodel 1 factorialinteractions yang dibantudengansoftware Design Expert versi trial.Hasil ANOVA diketahuibahwafaktor-faktorsecarasignifikan (α = 0.001)berpengaruh pada proses pembuatanobjekdenganteknologi rapid prototyping digital light processing terhadapteganganbending, yaitu layer thickness: 10%, exposure time: 2%, interaksi layer thickness dan exposure time: 87%.