Daftar Isi:
  • Aset tetap perusahaan memerlukan kebijakan dan pengelolaan yang cermat. Kebijakan aset tetap harus sesuai dengan kondisi perusahaan. Kebijakan akuntansi aset tetap yang diterapkan oleh perusahaan sangat penting karena dapat mempengaruhi kewajaran laporan keuangan. Penulis tertarik untuk membahas mengenai Analisis Perlakuan Akuntansi atas Aset Tetap Berwujud pada CV Jati Karya Palembang. Penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan, daftar aset tetap pada tahun 2013-2016, dan wawancara kepada bagian pembukuan. Setelah melakukan tinjauan terhadap pengelompokan aset tetap, perolehan aset tetap, dan metode penyusutan yang digunakan, dapat diketahui bahwa klasifikasi aset tetap pada CV Jati Karya Palembang yaitu: Bangunan, kendaraan, mesin dan invetaris kantor atau peralatan. Metode penyusutan yang digunakan yaitu metode garis lurus. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada beberapa perlakuan aset tetap dan penyajian yang kurang sesuai dengan SAK ETAP. Aset tetap yang umur ekonomisnya habis karena dijual seharusnya tidak perlu diakui lagi dalam laporan posisi keuangan. Ada berapa tambahan atas perolehan aset tetap yang seharusnya masuk di dalam kelompok aset tetap, tetapi masuk di kelompok biaya. Penyajian laporan keuangan masih belum sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Perlakuan Akuntansi Aset Tetap harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) No 15 mengenai penyajian dan perhitungan aset tetap.