ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS, AKTIFITAS KEUANGAN GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA CV MEBEL R. DIKA PERIODE 2014 – 2017 DI KOTA LUBUK LINGGAU
Main Author: | Burdani, M. Ryardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/6140/1/COVER.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/2/BAB%20I.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/3/BAB%20II.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/4/BAB%20III.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/6/BAB%20V.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6140/ |
Daftar Isi:
- Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisa rasio likuditas, rentabilitas dan aktivitas pada CV. Mebel R. Dika periode 2014 – 2016 di Kota Lubuk Linggau. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana analisa rasio likuditas, rentabilitas, dan aktivitas pada CV.Mebel R. Dika periode 2014 – 2016 di Kota Lubuk Linggau. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat likuiditas Mebel R.Dika Lubuk Linggau dilihat dari current ratio selama tiga tahun dari tahun 2014 sampai dengan 2016 dapat dikategorikan sangat efesien dalam hal membayar kewajiban financialnya. Analisis rentabilitas yang terdiri Gross Profit Margin dalam 3 (tiga ) tahun terakhir yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 sampai tahun 2016 termasuk dalam katagori sangat baik. Demikian juga dengan kondisi Net Profit Margin Mebel R. Dika Lubuk Linggau, dari tahun 2014 - 2016 termasuk dalam katagori sangat baik. Rasio aktivitas yang terdiri total asset trunover dalam 3 (tiga ) tahun terakhir yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, dengan katagori kurang baik. Untuk WCT dalam 3 (tiga ) tahun terakhir yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 termasuk dalam katagori kurang baik. Hal ini menunjukkan jumlah persediaan dengan modal kerja usaha tidak seimbang.