Daftar Isi:
  • Jumlah sampah organik lebih banyak dari pada sampah anorganik. Diperkirakan setiap orang menghasilkan sampah organik sekitar setengah kilogram per orang per hari. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk pemanfaatannya. Berbagai metode telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan sampah adalah mengolah sampah tersebut menjadi kompos. Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan kompos curah adalah dengan membuat kompos dalam bentuk pelet. Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kompos pelet dari sampah organik sesuai standar kualitas kompos SNI 19-7030-2004. Perekat yang digunakan pada penelitian ini berupa tepung biji durian, dengan variasi komposisi perekat dalam penelitian ini adalah 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%. Pada pembuatannya, sampah organik dihancurkan terlebih dahulu dialat pencacah kemudian diberi aktivator dan menunggu ±2 hari untuk proses pengomposan. Kemudian melakukan pencetakan dialat KOLET yang memiliki kapasitas ±20 kg Sampah/Jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos pelet yang dihasilkan belum sesuai standar kualitas kompos SNI 19-7030-2004, kecuali kadar air, kadar Nitrogen dan Phospor.