Daftar Isi:
  • Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang terdiri dari alkil monoester dari minyak tumbuhan atau lemak hewan. Dalam pembuatan biodiesel dari bahan baku minyak jelantah, katalis yang biasa digunakan adalah katalis homogen, namun penggunaan katalis homogen memiliki kelemahan seperti adanya limbah dari proses pencucian residu katalis dan katalis ini tidak dapat digunakan kembali. Penggunaan katalis heterogen dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki katalis homogen. Dengan menggunakan katalis heterogen CaO, diharapkan dapat mengembangkan kondisi terbaik dari reaksi transesterifikasi untuk yield Biodiesel maksimum. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah minyak jelantah dalam pembuatan biodiesel dengan menggunakan katalis heterogen basa yang berasal dari kulit telur. Kulit telur dikalsinasi dengan suhu 1000oC dan waktu 2 jam, untuk mengubah kalsium karbonat (CaCO3) di kuli telur menjadi katalis CaO aktif. Minyak jelantah yang digunakan mengandung kadar asam lemak bebas sebesar 2.09%. Pemisahan dilakukan didalam reaktor gelombang mikro dengan tahap transesterifikasi untuk memproduksi biodiesel. Proses transesterifikasi mereaksikan minyak dan metanol untuk menghasilkan metil ester dan gliserol. Metil ester yang dihasilkan pada lapisan atas dipisahkan dari gliserol dengan menggunakan metode tegangan listrikdidalam separator. Pengaruh dari variabel proses berupa jumlah katalis CaO diamati dalam percobaan ini. Sifat-sifat biodiesel seperti %FFA, kadar air, densitas, viskositas, pH, bilangan asam dan titik nyala dievaluasi dan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Di bawah kondisi terbaik, yield maksimum dari biodiesel minyak jelantah adalah 78.4% yang didapat dengan menggunakan perbandingan mol minyak jelantah/methanol 1:9 pada suhu 60oC dengan waktu reaksi 55 menit dan katalis CaO 2 (b/b)%.