Daftar Isi:
  • Coal Liquefaction Technology (CLT) merupakan salah satu bagian dari Clean Coal Technology (CCT) yang bertujuan untuk memanfaatkan nilai guna batubara peringkat rendah sebagai bahan bakar. Metode yang digunakan dalam proses pencairan batubara adalah metode langsung, dimana reaksi ini terjadi didalam sebuah reactor yang terbuat dari pipa stainless steel kapasitas 3 Liter dengan kondisi operasi suhu mencapai 465 ̊C dan waktu operasi selama ±2 jam. Didalam reactor ini terdapat batubara, pelarut, dan katalis. Jenis pelarut yang digunakan adalah kerosene dan katalisnya ZnCl2. Rasio perbandingan antara bb:pelarut adalah 1:2 dan penggunaan katalis yakni 3% dari berat batubara. Dalam proses pencairan batubara terdapat beberapa factor yang mempengaruhi diantaranya adalah karakteristik batubara, dan ukuran diameter batubara. Adapun parameter karakteristik tersebut dapat dilihat dari analisis proksimat dan ultimat, sehingga dari hasil analisis tersebut akan mempengaruhi produk yang dihasilkan. Sampel batubara yang digunakan adalah berasal dari daerah Tanjung Enim, Lahat, dan Muba, dengan jenis ukuran diameter batubara 60, 170, dan 200 mesh. Pada analisis hasil volume produk minyak pencairan batubara nilai tertinggi ditunjukkan pada jenis batubara lignit dari Tanjung Enim dengan ukuran batubara 200 mesh yakni 503 ml. Hal ini disebabkan kandungan hydrogen dan kadar zat terbang yang tinggi dalam batubara sehingga mudah untuk dilakukan pencairan. Produk yang dihasilkan memiliki nilai kalor yang berbeda dari teoritis, Hal ini disebabkan oleh rendahnya kondisi operasi yang digunakan, dan komposisi produk batubara cair yang dihasilkan adalah campuran alkane C5H12-C7H16.