ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SERAGAM SEKOLAH BAHAN DASAR PUTIH DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA KONVEKSI SAKINAH PALEMBANG
Main Author: | AFIFAH, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/5056/1/COVER.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/2/BAB%20I.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/3/BAB%20II.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/4/BAB%20III.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/6/BAB%20V.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/5056/ |
Daftar Isi:
- Laporan akhir ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Administrasi bisnis di Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan ini berjudul “Analisis Pengendalian Persediaan Seragam Sekolah Bahan Dasar Putih dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada Konveksi Sakinah Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pesanan bahan baku yang optimal (EOQ), frekuensi pemesenan, persediaan pengamanan, titik pemesanan kembali, persediaan maksimum dan total biaya persediaan. Data yang digunakan untuk menulis laporan ini terdiri dari data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang berhubungan dengan bahan baku seragam sekolah bahan dasar putih. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah pembelian bahan baku (EOQ), frekuensi pemesanan, persediaan pengamanan (Safety Stock), titik pemesanan kembali (Reorder Point), Persediaan Maksimum (Maximum Inventory) dan total biaya persediaan (Total Inventory Cost) menjadi hemat pada tahun 2014 sebesar Rp 1.374.825,- , Pada tahun 2015 sebesar Rp 1.672.651 sedangkan tahun 2016 sebesar 1.917.340,. Hal ini berarti penggunaan Metode Economic Order Quantity lebih efisien dibandingkan dengan kebijakan perusahaan Konveksi Sakinah Palembang. Maka untuk mencapai tujuan penelitian, perusahaan sebaiknya menggunakan Metode EOQ ini agar dapat menghindari terjadinya keterlambatan penyediaan bahan baku.