ANALISIS FINANCIAL DISTRESS UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK
Main Author: | DWIYANTI, RESI FEBRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/4843/1/Cover.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/2/BAB%20I%20KRAS.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/3/BAB%20II%20KRAS.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/4/BAB%20III%20KRAS.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/5/BAB%20IV%20KRAS.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/6/BAB%20V%20KRAS.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://eprints.polsri.ac.id/4843/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui hasil analisis financial distress menggunakan model Altman (Z-Score), Springate (S-Score) dan Zmijewski (X-Score) dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa Laporan Keuangan Konsolidasian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk periode 2011-2016 dengan menggunakan metode dokumentasi dan dianalisis dengan model Altman (Z-Score), Springate (S-Score) dan Zmijewski (X-Score). Hasil analisis menggunakan model Altman (Z-Score) menunjukkan bahwa perusahaan dikategorikan mengalami kondisi distress yang berpotensi tinggi mengalami kebangkrutan selama periode 2012-2016, sedangkan pada tahun 2011 perusahaan masuk pada zona abu-abu. Hasil analisis menggunakan model Springate (S-Score) menunjukkan bahwa perusahaan dikategorikan mengalami kondisi distress yang berpotensi tinggi mengalami kebangkrutan selama enam tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2011- 2016. Hasil analisis menggunakan model Zmijewski (X-Score) menunjukkan bahwa perusahaan dikategorikan dalam kondisi sehat atau tidak berpotensi bangkrut dari tahun 2011- 2016. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari ketiga model analisis financial distress, dapat disimpulkan bahwa perusahaan dikategorikan mengalami kondisi financial distress yang berpotensi tinggi mengalami kebangkrutan.