Daftar Isi:
  • PT Anugrah Musi Indah Nusantara Banyuasin adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri yang memiliki 1 jenis produk utama yaitu spring bed Kangoro. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan adalah observasi dan wawancara. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif Kuantitatif. Metode konvensional (full costing) merupakan metode penetuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi ke dalam harga pokok produksi,yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, danbiaya overhead pabrik, baik yang berprilaku variable maupun tetap. Activity based costing(ABC) adalah metode yang membebankan biaya berdasarkan aktivitas-aktivitas besarnya pemakaian dan dari aktivitas yang terikat dengan proses dan objek biaya. Metode activity based costing (ABC) terdiri dari 4 tingkat level, yaitu level unit, level batch, level product, dan level fasility. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan penerapan perhitungan harga pokok produksi spring bed dengan metode activity based costing (ABC) pada PT Anugrah Musi Indah Nusantara Banyuasin. Hasil analisis menunjukan perhitungan harga pokok produksi spring bed dengan metode activity based costing (ABC) menunjukan kondisi undercost. Hal ini disebabkan karena perhitungan harga pokok produksi dengan sistem konvensional (full costing) hanya menggunakan 1 cost driver, yaitu jumlah unit produksi sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik, sedangkan pada metode activity based costing (ABC)memiliki lebih dari 1 cost driver.