Strategi Pemasaran Hutan Pinus Pengger Sebagai Daya Tarik Wisata Dlingo Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi Kasus: Dusun Sendangsari Desa Terong Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)

Main Author: Wibowo, Ayu Kurniawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ampta.ac.id/191/1/COVER%20-%20BAB%201_opt.pdf
http://repository.ampta.ac.id/191/2/BAB%202%20-%20BAB%204_opt.pdf
http://repository.ampta.ac.id/191/3/BAB%205%20-%20LAMPIRAN_opt.pdf
http://repository.ampta.ac.id/191/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan di Hutan Pinus Pengger Dlingo Bantul Yogyakarta berdasarkan pada permasalahan strategi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran yang sudah diterapkan oleh pengelola serta untuk mengetahui strategi pemasaran yang bisa dilakukan dalam memasarkan Objek Wisata Hutan Pinus Pengger oleh pengelola. Analisis data dilakukan melalui analisis kualitatif, berupa analisis mengenai lingkungan eksternal dan internal serta analisis SWOT. Peluang terbesar pemasaran adalah lokasi objek wisata yang strategis dan inovasi spot baru yang unik dengan konsep alam. Sedangkan ancaman terbesar adalah adanya objek wisata disekitar objek wisata Hutan Pinus Pengger. Kekuatan terbesar adalah keunikan, keindahan objek yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang terbuat dari bahan baku alam serta pemandu yang ramah. Sedangkan kelemahan utama pada fungsional pemasaran adalah kegiatan promosi yang kurang optimal. Berdasarkan analisis SWOT terdapat 4 strategi pemasaran, yaitu: 1. Strategi S-O (Strenght-Opportunity)yaitu melakukan inovasi terhadap spot-spot baru agar lebih unik, mengupayakan sistem informasi yang baik untuk wisatawan, masyarakat diupayakan dapat menyediakan transportasi lokal. 2. Strategi W-O (Weakness-Opportunity) yaitu mengupayakan penawaran kerjasama dengan media massa, berpartisipasi dengan event yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta, mengupayakan kerjasama dengan biro perjalanan, sosialisasi ke sekolah-sekolah karena adanya area berkemah ataupun area outbond. 3. Strategi S-T (Strenght-Threats)yaitu perbaikan lahan parkir, mengupayakan kerjasama dengan Pinus Mangunan untuk masuk dalam objek yang ditawarkan, menetukan lokasi spot yang strategis untuk memudahkan kegiatan wisatawan, lebih memunculkan spot baru yang menonjol dibandingkan yang dimiliki oleh objek wisata lainnya. 4. Strategi W-T (Weakness-Threat)yaitu mengoptimalkan aktifitas promosi dengan meningkatkan intensitas membagikan brosur ditempat umum, menyediakan petugas disetiap spot untuk menjamin keamanan wisatawan. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Alternatif Strategi Pemasaran.