PERANAN KOMUNITAS LOKAL DALAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN GEOSITE DI KAWASAN GEOPARK BELITONG
Main Authors: | Djapani, Yuspian, Sulaksana, Nana, Muljana, Budi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Jenderal Ahmad Yani
, 2021
|
Online Access: |
http://ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jurnal-academia-praja/article/view/268 http://ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jurnal-academia-praja/article/view/268/187 |
Daftar Isi:
- This research is aimed to determine how the local community as geosite operator in making geosite development planning in Belitong Geopark. The research method is a descriptive study with a qualitative approach where the local community becomes the main source of research information. This research is not based on hypothetical but operational definition concepts analysis that have been formulated based on research questions. However, the mathematical analysis is used through the “Weight Scoring System” Technique or weighted assessment system to analyze the patterns and meaning of relationships between the categories. Meanwhile, a review of the literature is still undertaken to determine the theories that have been applied in related research. Data is collected by the observation techniques, documentation, and interviews. This research was conducted in 4 (four) Geosite locations: 1) Bukit Peramun Geosite in Sijuk Sub-District of Belitung Regency, 2) Juru Sebrang Geosite in Tanjungpandan Sub-District of Belitung Regency, 3) OpenPit Namsalu Geosite in Kelapa Kampit Sub-District of East Belitung Regency and 4) Tebat Rasau Geosite in Simpang Renggiang Sub-District of East Belitung Regency. With the purposive sampling technique, there are 16 respondents that are distributed in proportionately for every research location. The study have found that local communities generally have a good ability to structure and formulate Geosite development planning but still have to enhance in the future by optimizing knowledge, participation and development planning skill through human resource development (HRD) strategies in geosite management in accordance with the top 10 focus area of UNESCO Global Geopark.
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat setempat sebagai pengelola geosite membuat perencanaan pengembangan geosite di Kawasan Geopark Belitong. Dalam hal ini masyarakat setempat menjadi sumber utama informasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini tidak didasarkan pada pengujian hipotetis tetapi dengan menggunakan analisis terhadap definisi operasional konsep yang telah dirumuskan berdasarkan pertanyaan penelitian. Namun demikian, peneliti juga melakukan analisis matematika menggunakan Teknik “Weight Scoring System” atau sistem penilaian berbobot untuk menganalisis pola dan arti hubungan antar kategori. Sementara itu, peninjauan literatur masih tetap dilakukan untuk mengetahui teori-teori yang telah diterapkan dalam penelitian terkait. Instrumen pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di 4 (empat) lokasi Geosite yang terdiri dari 1) Geosite Bukit Peramun di Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, 2) Geosite Juru Sebrang di Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung, 3) Geosite OpenPit Namsalu di Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur dan 4) Geosite Tebat Rasau di Kecamatan Simpang Renggiang Kabupaten Belitung Timur. Dengan teknik "purposive sampling", maka jumlah Informan yang digunakan adalah sebanyak 16 orang yang didistribusikan secara proporsional untuk setiap lokasi penelitian. Penelitian ini menemukan fakta bahwa masyarakat lokal pada umumnya memiliki kemampuan yang baik untuk menyusun dan merumuskan perencanaan pengembangan Geosite namun tetap berpotensi untuk lebih ditingkatkan dengan mengoptimalkan pengetahuan, partisipasi dan keterampilan teknis dalam perencanaan melalui strategi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (HRD) dalam pengelolaan Geosite sesuai dengan top 10 fokus area UNESCO Global Geopark.