Komposter Mandiri sebagai Bentuk Pemberdayaan Bank Sampah RW 01 di Kelurahan Cisalak Depok, Jawa Barat
Main Authors: | Fairus, Sirin, Diah Novianti, Mirsa , Nursetyowati, Prismitha , Azizi, Aqil |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
LPkM Universitas Bakrie
, 2019
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Waste management is necessary, given the adverse effects on health and the environment. Waste becomes a breeding ground for disease-causing organisms and carriers. Garbage can also pollute the environment and disturb the environmental balance. The first effort in integrated waste management is sorting, starting from sources of waste producers, from households, markets, industries, public facilities, commercial areas, and other sources. Trash has economic value if appropriately managed. Waste can be processed into new energy in various forms, for example, recycled paper or compost.For this reason, it is necessary to educate the public about preventive measures, limitations of waste generation, procedures for sorting and handling waste from home, and simple waste management techniques such as making waste a useful material. Reduce, reuse, and recycle (3R) activities or limit waste, reuse rubbish and recycle rubbish are all activities that can reduce anything that can cause debris, reuse trash that is fit for use for the same function or other functions, and operations to process waste to be used as new products. The manager of the garbage bank, which is a social mobilizer, has become one of the spearheads in handling the garbage problem in the community. Must be able to be a social mobilizer. The purpose of the activity is to educate residents about the application of the 3R concept through workshops on waste management from home and increase the membership of the garbage bank and to socialize the utilization of "Mandiri Composter," which is applied to members of the garbage bank community. The location of activities in one of the RWs in the Depok area, namely RW 01, Cisalak Village.
- Pengelolaan sampah mutlak diperlukan mengingat dampak buruknya bagi kesehatan dan lingkungan. Sampah menjadi tempat berkembangbiaknya organisme penyebab dan pembawa penyakit. Sampah juga dapat mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Upaya pertama dalam pengelolaan sampah secara terpadu adalah pemilahan yang dilakukan mulai dari sumber penghasil sampah, baik dari rumah tangga, pasar, industri, fasilitas umum, daerah komersial dan sumber lainnya. Sampah sebetulnya memiliki nilai ekonomi apabila dikelola dengan baik. Sampah dapat diolah menjadi energi baru dalam berbagai bentuk, misalnya, kertas daur ulang atau pupuk kompos. Untuk itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan, pembatasan timbulan sampah, tata cara pemilahan dan penanganan sampah sejak di rumah serta teknik pengolahan sampah sederhana seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Kegiatan reduce, reuse, dan recycle (3R) atau batasi sampah, guna ulang sampah dan daur ulang sampah adalah segala aktivitas yang mampu mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain, dan kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan produk baru. Pengelola bank sampah, yang merupakan penggerak sosial, menjadi salah satu ujung tombak dalam penanangan masalah sampah di masyarakat. harus bisa menjadi penggerak sosial. Tujuan kegiatan adalah mengedukasi warga mengenai penerapan konsep 3R melalui workshop penanganan sampah sejak dari rumah dan peningkatan keanggotaan bank sampah dan mensosialisasikan pemanfaatan “Komposter Mandiri” yang diterapkan pada para anggota komunitas bank sampah. Lokasi kegiatan di salah satu RW di daerah Depok, yakni RW 01, Kelurahan Cisalak.