IMPACT OF INCREASING SEA SURFACE TEMPERATURE ON POTENTIAL FISHING ZONE OF SKIPJACK TUNA Katsuwonus pelamis IN MAKASSAR STRAIT
Main Authors: | Abudarda, Andi Risda Fitrianti, Zainuddin, Mukti, Safruddin |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/35692 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/35692/22906 |
Daftar Isi:
- Makassar Strait plays a vital role as one of the skipjack tuna fishing grounds in Indonesia. This study aimed to detect the skipjack tuna preference of sea surface temperature (SST) and chlorophyll-a (Chl-a) in Makassar Strait and to map out the possible shifting potential fishing zone (PFZ) of skipjack tuna by simulating sea surface temperature increase. We analyzed the skipjack catch data from July to November 2020, and we added the previous data in June, July, August, October, and December 2019 in the same study area. We analyzed together with satellite imagery data set of SST and Chl-a using GAM. We used three scenarios for the SST increase model simulation, which are 0.25, 0.5, and 1°C. The results showed that skipjack tuna is relatively high in SST ranging from 28.3 to 30.4°C and Chl-a ranging from 0.18 to 0.28 mg/m3. The PFZ based on sea surface temperature simulation showed that PFZ area form in the northern part shifting to the southern part of Makassar Strait based on the increasing sea surface temperature simulation visible in September, which shifted from 0.017-5.4210S to 2.923-6.8020S and October shifted from 0.017-6.8020S to 5.007-6.8020S. Knowing the shifting of the potential fishing zone of skipjack tuna could be an important step toward fishing operation and management for skipjack tuna resource management in Makassar Strait.
- Selat Makassar memegang peranan penting sebagai salah satu perairan yang menjadi daerah penangkapan ikan cakalang di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi preferensi suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a (Chl-a) di perairan Selat Makassar serta memetakan potensi pergeseran zona penangkapan ikan cakalang dengan simulasi kenaikan suhu permukaan laut. Data tangkapan cakalang dianalisis dari bulan Juli-November 2020, dan ditambahkan dengan data sebelumnya pada bulan Juni, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember 2019 di wilayah studi yang sama. Kemudian dianalisis bersama dengan kumpulan data citra satelit SPL dan Chl-a menggunakan GAM. Terdapat 3 skenario kenaikan SPL yang digunakan yaitu 0,25, 0,5, dan 1°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan cakalang relatif tinggi berada pada suhu permukaan laut berkisar antara 28,3 sampai 30,4°C dan klorofil-a berkisar antara 0.18 sampai 0,28 mg/m3. Simulasi kenaikan SPL menunjukkan bahwa kawasan zona penangkapan ikan cakalang potensial terbentuk di bagian utara perairan Selat Makassar dan bergeser ke bagian selatan perairan Selat Makassar yang terlihat jelas pada bulan September dimana zona potensial penangkapan bergeser dari 0,017-5,4210LS ke 2.923-6.8020S dan pada bulan Oktober bergeser dari 0,017-6,8020LS ke 5,007-6,8020LS. Mengetahui pergeseran zona potensial penangkapan ikan cakalang dapat menjadi langkah yang penting dalam operasi penangkapan dan pengelolaan sumberdaya ikan cakalang di perairan Selat Makassar.