CARBON STORAGE POTENTIAL OF SEAGRASS MEADOWS IN POKEMON BEACH, KARIMUNJAWA

Main Authors: Ramadona, Desti Nurul , Churun Ain, Febrianto, Sigit , Suryanti, Latifah, Nurul
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University , 2021
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/33770
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/33770/22211
Daftar Isi:
  • Increased greenhouse gas (GHG) emissions, especially carbon dioxide (CO2), caused global warming. Therefore, mitigation of CO2 emissions is needed by utilizing seagrass potential as carbon storage in biomass. This study aims to determine the carbon storage of above and below ground seagrass in Pokemon Beach in August 2020. The research method used a survey method and descriptive explorative. Samples were taken from 3 stations with line and quadrant transects using the purposive sampling method. Measurement of water quality parameters was performed in-situ. Analysis of seagrass carbon storage was measured using the loss on ignition (LOI) method. The results showed that there are 4 different types of seagrass: Enhalus acoroides, Thalasssia hemprichii, Cymodocea rotundata, and Halophila ovalis, with T. hemprichii dominating. The total density was 295.62 ind/m2, with a 21.29% coverage rate. The overall biomass was 74.42 g/m2, with the above ground biomass of 35.80 g/m2 and the below ground at 38.62 g/m2. Carbon storage amounted to 0.23 tons C/ha, consisting of above ground 0.10 tons C/ha and below ground of 0.13 tons C/ha. The total carbon stock reached 1.13 tons C in the seagrass area of 4903 ha, with an above ground carbon stock of 0.51 tons C and below ground of 0.62 tons C. In general, the below ground seagrass in Pokemon Beach was the largest, storing more carbon.
  • Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama karbondioksida (CO2) menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu diperlukan mitigasi emisi CO2 dengan memanfaatkan potensi lamun sebagai penyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan lamun jaringan atas dan jaringan bawah dalam menyimpan karbon di perairan Pantai Pokemon pada Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan deskriptif eksploratif. Sampel diambil dari 3 stasiun pengamatan dengan line dan kuadrant transect menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran parameter kualitas perairan dilakukan secara insitu. Analisis simpanan karbon lamun diukur menggunakan metode pengabuan atau loss on ignition (LOI). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halophila ovalis dengan jenis T. hemprichii yang mendominasi. Total kerapatan sebesar 295,62 ind/m2 dan total penutupan yaitu 21,29%. Biomassa secara keseluruhan sebesar 74,42 gbk/m2 dengan biomassa jaringan atas sebesar 35,80 gbk/m2 dan jaringan bawah sebesar 38,62 gbk/m2. Simpanan karbon sebesar 0,23 ton C/ha dengan jaringan atas sebesar 0,10 ton C/ha dan jaringan bawah 0,13 ton C/ha. Total stok karbon mencapai 1,13 ton C dalam luasan padang lamun sebesar 4,903 ha dengan stok karbon jaringan atas bernilai 0,51 ton C dan jaringan bawah sebesar 0,62 ton C. Secara umum lamun jaringan bawah di Pantai Pokemon lebih besar menyimpan karbon.