LAJU AKUMULASI SEDIMEN MANGROVE DI TANJUNG BATU, KEPULAUAN DERAWAN KALIMANTAN TIMUR

Main Authors: Dewi, Intan Sari, Prartono, Tri, Arman, Ali, Koropitan, Alan Frendy
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University , 2020
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/28427
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/28427/20390
Daftar Isi:
  • Keberlangsungan ekosistem mangrove merupakan aspek penting karena berkaitan dengan pengurangan atau penambahan akumulasi sedimen seperti proses abrasi dan akresi. Mangrove di pesisir Tanjung Batu telah mengalami penurunan sejak 2001-2010 yang disebabkan oleh aktivitas masyarakat seperti penebangan pohon, pembukaan lahan untuk tambak dan perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan mengestimasi laju akumulasi sedimen mangrove di Tanjung Batu. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juli 2018. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun meliputi identifikasi jenis mangrove, pengukuran Diameter at Breast Height (DBH) mangrove dan pengambilan sedimen corring menggunakan pipa stainless. Sampel sedimen dipotong berdasarkan interval 5 cm (kedalaman 0-15 cm), dan interval 2 cm (kedalaman 48-50 cm) yang digunakan sebagai Pb-210 supported (Stasiun 1 dan 3). Stasiun 5 dipotong dengan interval 4, 6 dan 8 cm (kedalaman 1-50 cm). Analisis sampel menggunakan alpha spektrometer dengan radioisotop Pb-210. Penentuan umur sedimen dan laju akumulasi sedimen menggunakan model Constant Rates of Supply (CRS). Hasil menunjukkan bahwa laju akumulasi sedimen selama 20 tahun terakhir (1998-2018) berkisar 0,09-0,20 g cm-2 tahun-1. Laju akumulasi tertinggi adalah Stasiun 1 yang merupakan lokasi dengan umur sedimen paling tua dan didominasi mangrove dengan DBH > 5 cm, sedangkan laju akumulasi terendah adalah Stasiun 5 yang memiliki umur sedimen paling muda dan didominasi mangrove dengan DBH < 5 cm.
  • The sustainability of mangrove ecosystems is an important aspect because it is related to the decreasing or addition of sediment accumulation such as abrasion and accretion processes. Mangroves in Tanjung Batu have decreased since 2001-2010 due to community activities such as logging, clearing land for ponds and oil palm plantations. This study aims to estimate of mangrove sediment accumulation rate in Tanjung Batu. The study was conducted in February-July 2018. Sampling was carried out at 3 stations including identification of mangrove species, measurement of diameter at breast height (DBH) and sediment corring used stainless pipes. Sediment samples were cut based on intervals 5 cm (depth 0-15 cm), and intervals 2 cm (depth 48-50 cm) used as supported Pb-210 (Stations 1 and 3). Station 5 is cut at intervals of 4, 6 and 8 cm (depths 1-50 cm). Samples analysis using alpha spectrometer to determine radioisotope Pb-210. Determination of sediment age and sediment accumulation rate using the Constant Rates of Supply (CRS) model. The results showed that the rate of sediment accumulation in the last 20 years (1998-2018) ranged 0.09-0.20 g cm-2 years-1. The highest accumulation rate at Station 1 which is location with the oldest age and mangrove density in DBH > 5 cm, while the lowest accumulation rate is at Station 5 which has the youngest sediment age and mangroves in DBH < 5 cm.