FINANCIAL VALUE AND POTENTIAL CONFLICT OF MANTIS SHRIMP IN KUALA TUNGKAL, JAMBI

Main Authors: Nofrizal, Ramdhani, Farhan , Jhonnerie, Romie
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University , 2020
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/27223
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt/article/view/27223/19754
Daftar Isi:
  • Mantis shrimp is an export commodity that caught by fishermen in Kuala Tungkal. Mostly, the fishermen use gillnet as their main fishing gear. However, this fishing effort shares open access and common property to be its aquatic resources with other fishing businesses that may bring potential conflicts related to fishing areas, utilization of aquatic resources, fishing gear, etc. Thus, this current study aims to analyze economic value and potential conflicts in mantis shrimp catch in Kuala Tungkal. A survey method was applied as the research method. From 2015 to 2017, the export volume and value of shrimp commodities continued to increase. The results show that profit value (π) possessed by catching mantis shrimp is Rp637.500,00 per trip, R/C 5.6 and PP 39 trips showing a good financial value and potential to be developed. Meanwhile, potential conflicts in catching mantis shrimp tend to be low since there is no overlapping fishing area for each fishing gear operated by different aquatic resource users. It means that the operation of fishing gear has been set well by the community of fishing businesses in that area so that the potential for social conflicts between aquatic resources users is also low.
  • Udang mantis (Harpiosquilla rapidhea) merupakan komoditas ekspor hasil tangkapan nelayan dengan alat tangkap gillnet di Kuala Tungkal yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penangkapan udang mantis di perairan Kuala Tungkal menjadi sebuah entitas usaha yang memanfaatkan sumberdaya perairan yang bersifat open access (terbuka untuk dimanfaatkan) dan common property (sumberdaya milik bersama), sehingga para pelaku usaha penangkapan udang mantis harus berhadapan dengan berbagai pelaku usaha penangkapan lain yang memiliki pemanfaatan sumberdaya berbeda terhadap wilayah perairan yang sama. Kondisi tersebut memunculkan berbagai potensi konflik terkait pembagian wilayah penangkapan, pemanfaatan sumberdaya perairan (hasil tangkapan), penggunaan alat tangkap dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai finansial serta potensi konflik yang mungkin ditimbulkan dari penangkapan udang mantis. Metode yang digunakan adalah metode survei. Dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2017, volume ekspor dan nilai komoditas udang mantis terus mengalami peningkatan. Nilai keuntungan usaha (π) yang dimiliki oleh penangkapan udang mantis sebesar Rp637.500,00 per trip, R/C 5,6 dan PP 39 trip. Berdasarkan hasil tersebut maka penangkapan udang mantis memiliki kelayakan nilai finansial serta dapat dikembangkan. Potensi konflik usaha penangkapan udang mantis cenderung rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak ditemukan adanya wilayah penangkapan yang sama untuk setiap alat tangkap yang beroperasi, penggunaan alat tangkap tidak mengganggu hasil tangkapan pada alat tangkap lain serta ketergangguan secara sosial dari penangkapan udang mantis dengan alat tangkap lain cenderung rendah.