Deteksi Mycobacterium tuberculosis Resisten Rifampisin Berdasarkan Analisis Mutasi pada Sekuen Gen rpoB
Main Author: | Latifah, Lutfi Amalia |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/9570 |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis resisten rifampisin merupakan resistensi yang paling banyak terjadi di dunia. Kasus false resisten atau false sensitif rifampisin menjadi tantangan baru dalam diagnosis tuberkulosis. Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin telah melakukan pemeriksaan terhadap 200 pasien TB selama tahun 2018 dan melaporkan empat sampel dengan hasil pemeriksaan yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi kebenaran hasil pemeriksaan sampel tersebut menggunakan uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) secara fenotipik dan sekuensing gen rpoB secara genotipik. Hasil yang diperoleh menunjukan MIC dari masing-masing sampel berturut-turut adalah >16 µg/ml, 0 µg/ml, >16 µg/ml, dan 1 µg/ml. Mutasi yang ditemukan adalah V170F pada sampel 1, S450L pada sampel 3 dan H445Y pada sampel 4. Sampel 2 disimpulkan merupakan kasus false resisten MODS, sampel 3 merupakan false sensitif GeneXpert, dan sampel 4 merupakan borderline MIC. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa MIC dan sekuensing dapat digunakan untuk mengonfirmasi kasus ketidaksesuaian hasil MODS dan GeneXpert.