PERLINDUNGAN HAK EKONOMI PENGETAHUAN TRADISIONAL TERKAIT SUMBER DAYA GENETIK ATAS PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK OLEH PIHAK ASING BERDASARKAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN YANG ADIL DIHUBUNGKAN DENGAN PATEN
| Main Author: | Sari, Devy Purnama |
|---|---|
| Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2012
|
| Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/952 |
Daftar Isi:
- Pengetahuan Tradisional telah muncul menjadi masalah hukum baru disebabkan belum ada instrumen hukum nasional yang mampu memberikan perlindungan hukum secara optimal terhadap Pengetahuan Tradisional yang saat ini banyak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Indonesia sebagai salah satu dari tujuh belas negara mega biodeversiti dunia yang memiliki kekayaan Sumber Daya Genetik (SDG) yang luar biasa. Sayangnya, potensi kekayaan SDG Indonesia yang demikian besar belum dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Persoalan perlindungan Pengetahuan Tradisional terkait SDG dipicu oleh kegiatan bioprospecting dan biopiracy. Metode penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif analitis. Pendekatan penelitian dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif menggunakan data yang dianalisis secara yuridis kualitatif, yakni pembahasan bertitik tolak dari peraturan-peraturan hukum yang ada dan data yang diperoleh kemudian dianalisis tanpa menggunakan rumus atau angka-angka sehingga dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang ada. Pada akhirnya, jawaban tersebut dinyatakan dalam bentuk kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa Pengetahuan Tradisional terkait SDG hanya dapat dipatenkan oleh individu (termasuk asing) apabila telah disepakati suatu bioprospecting contract di antara calon pemegang paten dengan pemerintah dari masyarakat lokal pemilik Pengetahuan Tradisional. Dalam bioprospecting contract tersebut diatur mengenai model benefit sharing yaitu 50:50 dari akses dan pemanfaatan Pengetahuan Tradisional terkait SDG.