Analisis Risiko Investasi Dengan Metode Value at Risk Pada Perusahaan Rokok di Indonesia (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam Tbk., PT. HM Sampoerna Tbk., dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.)
Main Author: | Putri, Rizkyka Waluyo |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/7789 |
Daftar Isi:
- Dalam melakukan investasi, seseorang memerlukan informasi untuk menentukan pilihan atau mengambil alternatif pilihan. Investor sebagaimana pengambil keputusan lainnya memerlukan informasi untuk menentukan perusahaan mana yang memiliki tingkat risiko investasi yang rendah sehingga aman untuk melakukan investasi di dalamnya. Dalam berinvestasi, investor pun perlu memiliki tools untuk memperkirakan kerugian maksimum yang akan dihadapi, tools tersebut dinamakan value at risk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui standar deviasi dan kerugian maksimum yang akan dihadapi oleh investor apabila melakukan investasi di perusahaan yang sedang dihadapkan sebuah issue. Perusahaan rokok di Indonesia sedang dihadapkan dengan issue kenaikan tarif cukai rokok yang mempengaruhi pergerakan sahamnya. Perusahaan rokok yang dijadikan sampel dalam penelitian ini antara lain PT. Gudang Garam Tbk., PT. HM Sampoerna Tbk., dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. periode 2009-2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data yang telah terkumpul kemudian disajikan dengan sejumlah analisis secara rinci agar mendapat gambaran yang sistematis dalam menarik kesimpulan penelitian. Konsep perhitungan value at risk dalam penelitian ini dilakukan dengan empat metode yang berbeda, yaitu delta-normal method, historical simulation, monte carlo simulation, dan ARCH (Autoregressive Correlation Heterocedasticity). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel 2010, software Eviews 7, dan Risk Solver Platform. Berdasarkan hasil penelitian terhadap value at risk terhadap ketiga perusahaan rokok tersebut pada periode 2009-2012, ternyata PT. HM Sampoerna Tbk., lah yang memiliki tingkat risiko investasi yang paling rendah apabila dibandingkan dengan kedua perusahaan lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor lebih aman melakukan investasi di perusahaan tersebut.