KINERJA SEKSI BINA ANGKUTAN DINAS PERHUBUNGAN DALAM PENGELOLAAN ANGKOT DI KOTA BANDUNG (STUDI PADA KAWASAN JALAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG)

Main Author: Iskandar, Reyhan
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/650
Daftar Isi:
  • i ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena Angkutan Kota (angkot) di Kota Bandung yang semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Seksi Bina Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bandung selaku instansi yang bertugas dalam rangka pengelolaan angkot dituntut untuk melakukan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya yakni terkait dengan trayek dan pembinaan. Namun pada kenyataannya pengelolaan angkot belum menghasilkan suatu kinerja yang baik sehingga permasalahan angkot di Kota Bandung belum dapat diatasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007) tentang indikator pengukuran kinerja, meliputi : efektivitas, produktivitas; efisiensi; kepuasan; serta keadilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data diperoleh dari studi kepustakaan, studi lapangan melalui observasi dan wawancara serta studi dokumentasi. Pemeriksaan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, kemudian data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trayek angkot di Kota Bandung belum sesuai dengan indikator kinerja yang digunakan sebagai acuan. Efektivitas dari trayek angkot di Kota Bandung belum tercapai dikarenakan terjadi penumpukan trayek sehingga kegiatan angkutan penumpang belum optimal serta pembinaan yang dampaknya belum signifikan. Kemudian dari segi produktifitas belum optimal karena tidak sesuainya trayek angkot dengan kebutuhan masyarakat. Selanjutnya dari sisi efisiensi belum tercapai karena tidak sebandingnya tingkat penumpang dengan jasa yang tersedia. Sedangkan kepuasan masyarakat terhadap trayek angkot juga belum tercapai. Kemudian pada aspek keadilan belum baik dikarenakan pelayanan yang belum merata. Adapun saran yang diberikan adalah dengan mengalihkan beberapa rute trayek angkot ke jaringan jalan lain, membuat perencanaan rute angkot untuk daerah pemukiman dan pinggiran kota, meningkatkan sosialisasi baik kepada supir maupun masyarakat serta mengadakan pembinaan bagi pengusaha dan koperasi angkutan. Kata Kunci: Kinerja, Pengelolaan, Seksi Bina Angkutan, Dinas Perhubungan Kota Bandung, Angkutan Kota (angkot) ii ABSTRACT This research is based on City Transport phenomena in Bandung City which has increasingly abandoned by the people. The Transportation Management Section of The Transportation Department of Bandung City which has the responsibility in terms of City Transport management has to do the jobs and functions as it should be which is associated with the routes and the development. However in reality the transportation management has not bring out a good performance yet so as the City Transport problem in Bandung City has not been solved. The theory used in this research is the theory from Ratminto and Atik Septi Winarsih (2007) about the performance measurement indicators which consisting of : effectiveness; productivity; efficiency; satisfaction; and equity. The method used in this research is qualitative method. Investigate the data which are compiled from library research, observation and interview, and also document study. The validity of the data is examined by using source and time triangulation technique and then analyzed by data reduction, data display and conclusion drawing technique. The research results shows that the routes of City Transport in Bandung City has not complied with the performance measurement indicators which is used as the standard. Effectiveness of the City Transport routes in Bandung City has not been accomplished because there are still routes excess so the passenger transport activity being not optimal and impact of the development which is not significant. Then in terms of productivity is not optimal because of the existing routes are not convenient with people needs. Furthermore the efficiency has not accomplished because of the demand of City Transport does not match with supply. At the same time the satisfaction of the people to the routes also has not been reached. Afterwards the equity has not been good because of the unequal services. As for the advices are by switching some routes to another streets area, making a plan of City Transport routes for residence area and the suburbs, intensifying the socialization both for the driver or the people and also organizing the development program for the entrepreneurs and the City Transport cooperation. Keywords :Performance, Transportation Management Section, Transportation Department of Bandung City, City Transport (angkot).