Pengawasan Tempat Penjualan Minuman Beralkohol oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bnadung

Main Author: Sa`adah, Euis Tita Noor
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/634
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis mengenai pengawasan tempat penjualan minuman beralkohol yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung terhadap tempat penjualan minuman beralkohol. Hal ini diindikasikan dengan masih terdapatnya tempat-tempat penjualan minuman beralkohol yang melanggar Peraturan Daerah Kota Bandung No. 11 Tahun 2010 tentang Pelarangan, Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol sebagai peraturan yang dijadikan standar dalam pengawasan. Teori yang penulis gunakan adalah tahap-tahap proses pengawasan yang dikemukakan oleh T. Hani Handoko (2013), yaitu penetapan standar, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengukuran pelaksanaan kegiatan, pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan, serta pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Dalam studi kepustakaan, data diperoleh dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Sedangkan data dalam studi lapangan diperoleh melalui observasi non partisipan dan juga melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 5 (lima) tahapan pengawasan, hanya 1 (satu) pengawasan yang telah dilaksanakan dengan sepenuhnya. Tahapan tersebut adalah tahapan kedua yaitu penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, yang merupakan tahapan untuk menentukan metode dan waktu pengawasan. Sedangkan untuk tahapan lainnya belum dilaksanakan sepenuhnya, karena hasil penelitian menunjukan bahwa dalam standar yang digunakan masih terdapat beberapa hal yang belum jelas. Kemudian pengawasan belum dilaksanakan secara terus-menerus, dan masih terdapatnya pengulangan penyimpangan yang menunjukan lemahnya tindakan koreksi yang berikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, pengawasan tempat penjualan minuman berlakohol yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan belum optimal karena belum sesuai dengan tahapan proses pengawasan. Sehingga penulis menyarankan agar pengawasan dilakukan berdasarakan tahapan proses pengawasan. Selain itu, juga melakukan peninjauan ulang standar, membuat SOP (Standard Operational Procedur), melakukan koordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan untuk bekerjasama dalam melakukan pengawasan. Kata Kunci : Pengawasan, Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, Kota Bandung ABSTRACT This Final Project concerning Alcoholic Beverages Selling Places Supervision by Board of Cooperation, Small Medium Enterprise and Industry and Commerce of Bandung City. This research background were the lack of supervision of Board of Cooperation, Small Medium Enterprise and Industry and Commerce of Bandung City toward alcoholic beverages selling places supervision that violate Bandung City Regional Regulation Number 11 Year 2010 concerning Restriction, Control, and Supervision of Alcoholic Beverages as standardized regulation in supervision. Researcher referred to theory of supervision process stages explained by T. Hani Handoko (2013), which consists of standard establishment, activity implementation measurement determination, activity implementation measurement, implementation comparison with standard and deviation analysis, and corrective action taking should necessary. Research method used were qualitative research method with data collection technique through literature review and field study. In literature review, data collected by reading and learning books and documents concerning research method. Whilst data in field study were obtained through non-participatory observation and interview. Result showed that from 5 (five) supervision stages, only 1 (one) supervision that had already been completely conducted. The said stage was second stages namely activity implementation measurement, which is stage to determine method and supervision time. Whilst other stages were not completely conducted as research results showed that there were still several uncertainties in the standard being used. Subsequently supervision were not simultaneously conducted, and deviation recurrence that representated weak corrective action given. Thus it could be concluded that, alcoholic beverages selling place supervision conducted by Board of Cooperation, Small Medium Enterprise and Industry and Commerce of Bandung City aren�t yet optimal as it is not in accordance with supervision process stages. Thus researcher recommends that the supervision are conducted according to supervision process stages. In additional, it is also recommended to make standard re-consideration, SOP (Standard Operational Procedures), conduct coordination with government in sub-district level to make collaboration in conducting supervision. Keywords: Supervision, Alcoholic Beverages Selling Places, Bandung City.