STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING PADA PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK
Main Author: | Putri, Rhieska Sanggita |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/5614 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan dapat menentukan apa saja strategi manajemen perubahan yang digunakan oleh tim Organization Change Management dalam menunjang keberhasilan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada PT Pupuk Kujang Cikampek. Model yang digunakan dalam proses analisis penelitian ini adalah ADKAR Model yang di rancang oleh Prosci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan model Miles dan Hubernam sebagai metode analisis data. Data diperoleh melalui semistructured interview dan dokumentasi, kemudian didukung dan diperkuat dengan hasil olahan interview dari NVIVO. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa apa saja yang menjadi strategi manajemen perubahan yang dilakukan oleh tim Organization Change Management PT Pupuk Kujang Cikampek yang menunjang keberhasilan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) meliputi aktivitas-aktivitas yang terdapat di dalam ADKAR Model (Awareneess, Desire, Knowledge, Ability, dan Reinforcement) yaitu adanya pengaruh dari peran top management sebesar 17,65%, adanya training, budaya organisasi yang mudah beradaptasi dengan perubahan dan adanya himbauan akan perubahan memiliki nilai penunjang keberhasilan masing-masing sebesar 11,76%, adanya tujuan yang jelas mengenai integrasi sebesar 9,8%, mengetahui kapasitas kemampuan SDM sebesar 7,84%, mengetahui proses bisnis yang dijalani bersifat dinamis sebesar 5,88%, dibentuknya tim dedikasi dalam mempersiapkan implementasi ERP sebesar 5,88%, diadakannya sosialisasi sebesar 3,92%, adanya kontrol terhadap aktifitas yang disiapkan dalam setiap persiapan implementasi dan setelah go live sebesar 1,96%, tidak diberikannya punishment ketika adanya resistensi dikarenakan kurang mengertinya karyawan atas implementasi sistem baru sebesar 1,96%, memperhatikan terjadinya penolakan perubahan meskipun dalam skala kecil sebesar 1,96%, dan menghilangkan rasa pesimis yang timbul karena akan ketakutan terjadinya kegagalan implementasi sebesar 1,96%.