KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUAN KARBONAT PADA SEKUEN DROWNING CAP, FORMASI KUJUNG ATAS DI LAPANGAN VITA, CEKUNGAN JAWA TIMUR
Main Author: | Dewi, Viska Triaraminta |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38951 |
Daftar Isi:
- Batuan karbonat merupakan batuan yang memiliki potensi besar untuk menjadi reservoir dikarenakan porositas dan permeabilitas yang baik. Namun, heterogenitas dari batuan karbonat menyebabkan kompleksnya prediksi kualitas reservoirnya (porositas dan permeabilitas). Salah satu pendekatan komprehensif untuk mengetahui variasi kualitas reservoir pada batuan karbonat adalah dengan metode analisis Reservoir Rock Type (RRT). Analisis ini merupakan suatu metode pengelompokkan batuan karbonat yang memiliki kesamaan karakteristik properti reservoir. Analisis RRT dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan integrasi jenis/tipe porositas dominan dengan nilai porositas dan permeabilitas. Reservoir Vita yang berada di Lapangan Vita, Formasi Kujung Atas, Cekungan Jawa Timur adalah reservoir karbonat yang mempunyai cadangan hidrokarbon yang besar. Namun, karakterisasi Reservoir Vita untuk sekuen drowning cap belum secara komprehensif dilakukan, sehingga pemahaman tentang heterogenitas reservoir serta faktor pengontrolnya masih sangat minim. Dalam penelitian ini analisis metode RRT dilakukan dengan mengintegrasikan data batuan inti, RCA, sayatan tipis, wireline dan image log (FMI) pada 3 sumur. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan 4 RRT, yakni (1) RRT 1 – Touching vugs dominated, dengan nilai porositas yang sedang dan permeabilitas yang tinggi, (2) RRT 2 – Interparticle dominated, dengan nilai porositas yang sedang sampai tinggi dan permeabilitas yang lebih rendah dari RRT 1, (3) RRT 3 – Microfracture dominated, dengan nilai porositas yang sangat rendah dan permeabilitas yang rendah sampai sedang, dan (4) RRT 4 – Minimum Dissolution, dengan nilai porositas dan permeabilitas yang sangat rendah, lebih rendah dari RRT 3. Keempat RRT tersebut berada pada litofasies dan fasies pengendapan yang bervariasi, hal ini membuktikan bahwa kualitas reservoir pada batuan karbonat tidak sepenuhnya dikontrol oleh tekstur batuan karbonat itu sendiri melainkan dari proses diagenesis yang berlangsung. Hasil dari analisis distribusi RRT pada ketiga sumur menyatakan bahwa sekuen drowning cap mengalami 3 fase evolusi pengendapan yang dipengaruhi oleh subsidence rate dan fluktuasi air laut. Hal ini menghasilkan variasi kualitas reservoir bagian bawah drowning cap didominasi oleh batuan yang mempunyai nilai porositas dan permeabilitas yang sedang sampai tinggi (RRT 1 dan 2), namun semakin keatas mengalami penurunan, dengan dominasi RRT 3 dan 4. Pemahaman tentang variasi kualitas reservoir drowning cap selanjutnya akan sangat membantu dalam pembuatan model geologi, khususnya model permeabilitas yang juga akan sangat berpengaruh pada strategi produksi hidrokarbon dan ultimate recovery.