Pengaruh Karakteristik Batubara terhadap Gas Content pada Formasi Muara Enim di Cekungan Sumatra Selatan

Main Author: Alvera, Corinna
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38937
Daftar Isi:
  • Secara geologi, daerah penelitian meliputi daerah Mangunjaya, Muaratara, Bayung Lencir, Nibung, dan Tanjung Enim yang berada di Cekungan Sumatera Selatan yang berumur Miosen Akhir-Pliosen Awal. Formasi ini memiliki potensi sebagai reservoar gas metana batubara (GMB). Gas content merupakan hal yang paling penting dalam penelitian GMB, yang digunakan untuk menentukan potensi dan cadangan GMB. Selain gas content, ternyata karakteristik batubara sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gas content. Sehingga hal ini sangat penting untuk dipahami. Dalam penelitian ini, digunakan data log, data analisis proksimat, data analisis ultimat, data analisis petrografi, dan data analisis kandungan gas. Pendekatan statistika digunakan dalam mencari hubungan antara gas content dengan karakteristik batubara. Sampel yang digunakan terdiri dari 56 sampel core dari berbagai kedalaman dari 6 sumur 5 daerah GMB di daerah penelitian yang telah dianalisis di laboratorium. Berdasarkan penelitian, batubara di daerah penelitian memiliki karakteristik peringkat Lignit A – Sub Bituminus C, anggota Formasi Muara Enim yang paling besar kandungan gasnya adalah M2 (Mangus dan Suban), hal ini jika dibandingkan dengan M3 dan M4 dikarenakan: lingkungan pengendapannya berada di transitional lower delta plain dan batuan pengapitnya umumnya batulempung, kedalaman yang relatif lebih dalam dibanding seam M3 dan M4, kandungan moisture yang rendah, volatile matter yang tinggi, fixed carbon yang rendah, kandungan ash yang rendah, nilai kalor yang tinggi, kandungan carbon dan hydrogen yang tinggi, kandungan oxygen yang rendah, dan nilai Rv yang tinggi. Semua hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gas content mulai dari kaitannya dengan pori, zat kimia, hingga struktur biologinya. Sehingga anggota M2 (Mangus dan Suban) merupakan anggota yang paling berpotensi untuk dikembangkan GMB.