ZONA PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN PENDEKATAN FAULT FRACTURE DENSITY (FFD) DI DAERAH SUMANI, SUMATERA BARAT

Main Author: Sasilani, Resni
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38931
Daftar Isi:
  • Keberadaan manifestasi panas bumi berupa mata air panas berkaitan erat dengan keterdapatan zona-zona permeabilitas pada sistem panas bumi Sumani, Sumatra Barat. Zona permeabel memungkinkan terbentuknya sirkulasi fluida sebagai tempat air meteorik masuk untuk mengisi reservoir dan muncul di permukaan bumi sebagai manifestasi mata air panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona-zona permeabel tersebut berdasarkan analisis kerapatan kelurusan dengan metode Fault Fracture Density (FFD) pada citra satelit ASTER GDEM. Kelurusan dalam hal ini diasumsikan berasosiasi dengan fracture atau fault di daerah panas bumi. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisa kenampakan kelurusan pada peta topografi dan untuk memperjelas semua kelurusan di daerah penelitian dilakukan dengan mengatur sudut penyinaran yaitu 0°, 225°, 270°, dan 315° pada altitude (ketinggian penyinaran) konstan 45°. Dari metode FFD didapatkan nilai kerapatan kelurusan tinggi berada di baratdaya lokasi penelitian. Pola kelurusan pada daerah penelitian memiliki kecenderungan trend berarah baratlaut – tenggara dan baratdaya – timurlaut. Hasil analisis FFD dikompilasi dengan lokasi manifestasi panas bumi dan analisis geomorfologi yang kemudian menunjukan korelasi positif dimana kemunculan mata air panas dominansi berada pada zona dengan densitas kelurusan yang tinggi dan terletak pada satuan geomorfologi punggungan aliran piroklastik dengan perbedaan ketinggian berkisar antara 500-1.500 m dan kemiringan lereng agak curam sampai terjal yang mengindikasikan daerah tangkapan air (catchment area). Dalam eksplorasi lanjut, metode geokimia fluida dilakukan untuk mengetahui karakteristik air panas yang muncul sebagai manifestasi permukaan. Data hasil analisis konsentrasi unsur kimia air panas di laboratorium dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui tipe air, geoindikator dan geotermometer untuk mendapatkan informasi model tentatif sistem panas bumi. Manifestasi air panas bumi di daerah Sumani termasuk tipe klorida-bikarbonat dan bikarbonat. Manifestasi air panas Karambia, Lawi dan Lakuak diindikasikan mendekati zona upflow, sedangkan manifestasi lainnya diperkirakan merupakan zona outflow. Fluida panas bumi ini diduga mengalami interaksi dengan batuan sebelum mencapai permukaaan. Analisis geotermometer menunjukan reservoir panas bumi Sumani memiliki temperatur 167,49 – 178,96°C yang termasuk kedalam sistem bertemperatur sedang. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui temperatur reservoir yang lebih akurat serta besarnya potensi cadangan panas bumi di daerah Sumani.