Karakteristik Fisik dan Kimia Nikel Laterit di Dinding Timur Pit "Melwood" Daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara
Main Author: | Fajriasa`adah, Sukja |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38868 |
Daftar Isi:
- Daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu lokasi yang menghasilkan endapan nikel laterit di Indonesia yang memiliki kadar nikel yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan di dinding bagian timur pit “Melwood”, Tambang Utara, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara tepatnya pada penampang DS, JH, dan CT. Pemetaan dinding pit, analisis petrografi, analisis mineragrafi, analisis XRF digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan kimia zona limonit, zona saprolit, dan zona bedrock, pengayaan Ni dan Co, dan proses laterisasi di daerah penelitian. Zona laterit di daerah penelitian terbagi menjadi zona limonit, zona saprolit, dan zona bedrock. Komposisi mineralogi dari bedrock sampai limonit menunjukkan transisi dari mineral kaya silikat hingga mineral kaya Fe-oxyhydroxide. Jenis endapan laterit di daerah penelitian berjenis Tipe A Hydrous Silicates Deposit. Semakin ke permukaan suatu profil laterit, Fe dan Al meningkat, Si dan Mg semakin menurun, Cr, Co, dan Mn menunjukkan nilai yang meningkat. Ni 0,35-0,41% menunjukkan zona bedrock, Ni 0,97-2,54% menunjukkan zona saprolit, dan Ni 0,53-0,73 % menunjukkan zona limonit. Unsur Ni dan Co memiliki perilaku geokimia yang hampir sama dengan kecenderungan Ni relatif sedikit lebih mobile pada zona pelapukan. Pengayaan unsur Ni berada pada Mg-silicate ore sedangkan pengayaan unsur Co berada pada oxide ore. Ni berkadar tinggi berada pada profil DS sedangkan Ni berkadar rendah berada pada profil JH dan CT. Logam kobalt di daerah penelitian tidak ekonomis untuk dieksplorasi lebih lanjut. Berdasarkan data lapangan, analisis mineralogi dan geokimia, dihasilkan sebuah interpretasi keterbentukan profil nikel laterit di daerah penelitian menjadi 4 Tahapan: 1. Tahap I Bedrock Alteration 2. Tahap II Saprolite Development (earthy dan rocky texture) 3. Tahap III Limonite Development 4. Tahap IV Silicate Saprolite Development & Precipitation Secondary Minerals. Daerah penelitian telah mengalami proses laterisasi yang selesai yang ditandai oleh kehadiran silika boxwork. Kata kunci: Limonit, saprolit, bedrock, Ni, Co, karakteristik fisik, karakteristik geokimia