PENGARUH BEBAN GEMPA TERHADAP ANALISIS KESTABILAN LERENG DI DAERAH DEMAH LUHUR KECAMATAN CILEUNYI, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT
Main Author: | Pangestu, Pandu |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38865 |
Daftar Isi:
- Salah satu penyebab timbulnya gerakan tanah yaitu gempa. Selama gempa partikelpartikel yang menempel di bumi akan bergerak bolak-balik agak tidak teratur. Pergerakan ini dapat diartikan adanya perubahan akselerasi karena adanya perubahan kecepatan. Saat akselerasi mengenai suatu massa, maka terjadi suatu gaya, dalam hal ini gaya berhubungan dengan Peak Ground Acceleration (PGA). Maka dari itu perlu adanya analisis kestabilan lereng untuk mengetahui bagaimana pengaruh percepatan beban gempa terhadap kestabilan suatu lereng. Lereng penelitian berada di daerah demah luhur Kec. Cileunyi Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini ada tiga, yaitu: (1) metoda lapangan yang terdiri dari pemetaan geologi teknik dan pengambilan sampel tidak terganggu. (2) Metode laboratorium untuk mendapatkan nilai fisik dan mekanika tanah. (3) Metode studio berupa analisis data lapangan dan laboratorium, serta pembuatan laporan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga segmen lereng (L 1, L 2, L 3) penelitian memiliki 3 lapisan material, yaitu tanah MH 50%, dan tuf 50%. Dari hasil analisis, pada kestabilan lereng alami, semua segmen lereng dalam keadaan stabil ( FS > 1,25). Kestabilan lereng saat dilibatkannya Muka Air Tanah (MAT) mengalami penurunan sebesar 11,62% (segmen 1), 11,22% (segmen 2), dan 10,56% (segmen 3) dari kondisi lereng alami, namun penurunan tersebut masih pada keaadaan Stabil (FS >1,25). Saat menerima beban gempa maksimal, kestabilan lereng mengalami penurunan menjadi Kritis (FS 1,07-1,25), Penurunannya sebesar 53,19% (segmen 1), 48,63% (segmen 2), dan 46,8 (segmen 3). Pada saat pemberian variasi beban gempa menunjunkan bahwa semakin besar nilai koefisien seismic (Ks) akan diiringi dengan mengecilnya nilai FS. Sehingga hubungan nilai FS dan koefisien seismik (Ks) yaitu berbanding terbalik.