Fasies Air Tanah Lereng Timur Gunung Ciremai, Daerah Linggarjati dan sekitarnya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Main Author: Trisnadiansyah, Moch Ridfan
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38785
Daftar Isi:
  • Secara Administratif, Lereng Timur Gunung Ciremai Daerah Linggarjati termasuk ke dalam Kabupaten Kuningan. Gunung Ciremai adalah gunung dengan tingkat curah hujan tinggi sehingga hal tersebut berpotensi menjadikan imbuhan ke dalam akuifer produktif endapan gunung api. Akuifer yang produktif di Gunung Ciremai menjadi sumber air bagi masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di daerah tersebut menyebabkan kebutuhan air pun akan semakin meningkat, sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengetahui kondisi air tanahnya salah satunya adalah fasies air tanahnya. Penelitian ini merupakan studi observasi atau pengamatan lapangan berupa pemetaan geologi dan pemetaan hidrogeologi berupa mata air. Analisa laboratorium yang dilakukan adalah analisa kondisi geologi dan analisa hidrogeologi. Ketiga parameter tersebut kemudian dihubungkan untuk interpretasi fasies air tanah. Dari hasil analisa geomorfologi didapatkan 2 satuan geomorfologi, yaitu satuan lereng gunung api, satuan kaki gunung api. Geologi daerah penelitian berupa endapan vulkanik yang dapat dikelompokkan dalam 3 satuan batuan yaitu Satuan Breksi Vulkanik 1 (Qbv 1), Satuan Perselingan Lava dengan Breksi (Qplb), Satuan Breksi Vulkanik 2 (Qbv 2) dan Satuan Lava Andesit (Qla). Pengambilan data hidrogeologi dilakukan pada 21 mata air. Dari hasil analisa kolerasi geologi, mata air dan data kimia air tanah, fasies air tanah daerah penelitian terdiri dari 3 fasies air tanah, yaitu fasies Kalsium Bikarbonat pada stasiun mata air MAC 05, MAC 09, MAC 16 dan MAC 19 yang memiliki sistem aliran bersifat lokal, fasies No Dominan Bikarbonat pada stasiun mata air MAC 01 yang memiliki sistem aliran akuifer terbuka serta masih dipengaruhi oleh air hujan, dan fasies Natrium Kalium Klorida pada stasiun mata air MAC 11 bersuhu tinggi yang berasal dari aktivitas bumi dan memiliki sistem aliran bersifat regional hasil interaksi dengan batuan sedimen.