DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL HASIL LAPUKAN BATUAN VULKANIK DAERAH CIKUTRA DAN BOJONGKONENG, BANDUNG, JAWA BARAT

Main Author: Hotmatua, Daniel
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38697
Daftar Isi:
  • Daerah penelitian secara geografis terletak antara 107° 38’1,5” BT - 107° 40’ 17,5” BT dan 6° 50’ 38,3” LS - 6° 53’ 17,7” LS, pada daerah Cikutra, Bojongkoneng, dan sekitarnya, Bandung, Jawa Barat. Secara geologi, daerah penelitian termasuk di dalam zona hasil gunungapi tua tak teruraikan, lava yang berasal dari Gunung Tangkubanperahu dan Gunung Tampomas, dan tufa berbatupung yang juga berasal dari Gunung Tangkubanperahu. Objek penelitian ini adalah sifat fisik dan mekanik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanik tanah dari sampel tanah tak terganggu dengan kedalaman maksimal satu meter dan mengkorelasikannya dengan angka aktivitas lempung. Uji mekanik yang dilakukan adalah uji triaxial unconsolidated undrained. Uji sifat fisik yang dilakukan adalah bobot isi tanah, kandungan air, batas-batas atterberg, uji hydrometer, analisis sieve, dan specific gravity. Hasil dari uji fisik dan uji mekanik tanah ini kemudian nanti diolah untuk dapat menentukan daya dukung tanah fondasi dangkal. Nilai kohesi (c), sudut geser dalam (ϕ), dan bobot isi tanah (ɣ) dikonversi menjadi nilai daya dukung tanah fondasi dangkal menggunakan rumus daya dukung tanah Terzaghi. Daya dukung tanah yang dipakai dalam kondisi keruntuhan geser umum dengan menggunakan simulasi tiga jenis fondasi, yaitu; fondasi segiempat, fondasi lingkaran, dan fondasi menerus. Pengkorelasian dengan angka aktivitas lempung dapat dilakukan setelah penghitungan data daya dukung tanah dari kedalaman 0-1 meter selesai. Angka aktivitas lempung didapat dari perbandingan indeks plastisitas dengan persen lempung yang di dapat dari uji fisik tanah. Dari hasil korelasi data, daya dukung diijinkan q(a) dengan angka aktivitas A daerah penelitian memiliki hubungan yang sangat rendah. Nilai koefisien korelasinya adalah 0.19. Ini menyebabkan tidak dapat dilanjutkannya analisis tambahan dari pengkorelasian antara daya dukung dengan angka aktivitas. Salah satu kemungkinan yang menyebabkan hal seperti ini bisa terjadi adalah disebabkan oleh sampel yang diambil tidak homogen.