APLIKASI BIOMARKER SATURAT UNTUK MENENTUKAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA FORMASI SAJAU DI CEKUNGAN BERAU,KALIMANTAN TIMUR
Main Author: | Agita, Elmo Ian |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38619 |
Daftar Isi:
- Untuk mengetahui komposisi biomarker pada batubara lignit berumur pliosen formasi Sajau ,Cekungan Berau, telah dilakukan analisis geokimia organic dengan menggunakan piranti Liquid Chromatography, Gas Chromatography, Gas Chromatogrphy –Mass Spectrometer. Hasil analisa menunjukan bahwa batubara Formasi Sajau minim ektrak saturat (1.13%-1.24%), aromatic (2.83%-8.84%) dan didominasi oleh NSO (19.37%-22.82%) dan juga Aspal (73.11%-75.65%). Batubara Formasi Sajau mempunyai tingkat kematangan yang rendah ditunjukan dari n-alkana didominasi oleh rantai panjang. Dominasi n-alkana rantai panjang beserta nilai CPI berkisar 1.44-2.30, nilai ACL berkisar 29.07-29.35 dan juga TAR yang tak terhingga menujukan bahwa masukan material organic penyusun batubara berasal dari darat. Dominannya jumlah relative triterpenoid dibandingkan dengan diterpenoid, beserta kehadiran oleanana memperkuat bahwa tumbuhan penyusun batubara tersebut adalah angiospermae. Sterane pada biomarker saturat formasi Sajau di dominasi oleh nomor karbon C28 yang menunjukan lingkungan pengendapan adalah terestrial dengan salinitas rendah yang di tandai dengan ketidak hadiran gammacerane dan dalam keadaan anoxic yang di tandai oleh kehadiran bisnorhopane. Jumlah relative biomarker saturat formasi Sajau menunjukan tingginya nilai kelompok triterpane (98,5 %-99,07%) dan minimnya nilai sterane (0,03%-1,5%).Tingginya presentase hopana (85.46%-91.81%) pada kelompok triterpana dan dominasi klompok triterpana pada jumlah keseluruhan biomarker tingginya aktifitas mikrobakteri pada saat pengendapan batubara.