Karakteristik Morfotektonik DAS Buol Bagian Hulu Segmen Bukal-Kokobuka, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah
Main Author: | Ramdhani, Reza Ahmad |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38585 |
Daftar Isi:
- Secara Geografis, daerah penelitian terletak antara 121o05’25,2”- 121o16’27,3” BT dan 00o49’57,6” - 01o00’39,6” LU. Kemudian, secara administratif administratif terletak di DAS Buol bagian hulu segmen Bukal-Kokobuka, daerah kecamatan Momunu dan sekitarnya, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah Parameter yang digunakan dalam penelitian diantaranya pola pengaliran sungai, analisis morfometri DAS, analisis morfotektonik dan analisis struktur geologi. Parameter tersebut menjadi acuan untuk menentukan kegiatan tektonik di daerah penelitian. Pola pengaliran sungai yang berkembang di daerah penelitian yaitu pola pengaliran anastomotik, pola pengaliran subparalel, pola pengaliran subdendriti,dan pola pengaliran subtralis. Analisis morfometri mengunakan variabel rasio cabang sungai (Rb) dan kerapatan pengaliran (Dd). Sedangkan untuk variabel morfotektonik mengunakan kelokan muka pegunungan (Smf) dan perbandingan lebar dasar lembah dan tinggi lembah (Vf). Kedua anaslisis tersebut saling mendukung dalam penentuan kegiatan tektonik yang ada di daerah penelitian. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan analisis terhadap citra DEM, struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa kekar dan sesar. Arah tegasan utama pada daerah penelitian di dominasi berarah Barat laut – Tenggara. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa DAS Buol bagian Hulu Segmen Bukal-Kokobuka ini sebagian besar di pengaruhi oleh faktor litologi yang sudah mengalami deformasi akibat pergerakan tektonik yang aktif, dengan nilai Rb yang sebagian didapatkan nilai 2-11 disimpulkan daerah tersebut diduga telah terdeformasi akibat pengaruh tektonik untuk nilai Rb <3 dan 5<. Dari hasil pengolahan data Smf dan Vf, tingkat pengangkatan dari aktifitas tektonik ini dibagi menjadi 3 unit, yaitu Unit Morfotektonik Satu, Unit Morfotektonik Dua, dan Unit morfotektonik Tiga. Untuk Unit Morfotektonik Satu memiliki tingkat pengangkatan tinggi dengan nilai Vf <0,5 yaitu 0,16 – 0,49 serta Smf mendekati angka satu yakni 1,16 – 1,36. Unit Morfotektonik Dua memiliki tingkat pengangkatan menengah, dengan nilai Vf antara 0,5 – 0,96. Dengan nilai smf yakni 1,59- 1,64. Untuk Unit Morfotektonik Tiga memiliki tingkat tektonik rendah dengan Vf lebih dari 1,00 yaitu 1,08-6,44, dan unit ini tidak ada nilai Smf.