PROFIL PENGGUNAAN, INDEX OF ADHERENCE DAN BIAYA OBAT-OBATAN UNTUK PENYAKIT ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLIK DI PUSKESMAS KABUPATEN BANDUNG BARAT

Main Author: Kumaru, Bavinaa Devi A/p Ratna
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/38185
Daftar Isi:
  • Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan pada praktik perawatan kesehatan di Indonesia berkaitan dengan hal tersebut. Di Indonesia, semakin banyak pasien berobat ke Puskesmas dalam jangka panjang, sehingga penggunaan obat-obatan untuk penyakit tersebut semakin meningkat, seperti halnya yang terjadi di seluruh Puskesmas di Kabupaten Bandung Barat (32 Puskesmas). Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian penggunaan obat untuk penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik di Puskesmas Kabupaten Bandung Barat, baik dari segi farmakoepidemiologi maupun farmakoekonomi. Penelitian ini menggunakan metode Defined Daily Doses (DDD), Drug Utilization 90% (DU 90%) dan Index of Adherence (IoA, %), yang digunakan untuk menghitung nilai DDD obat yang digunakan, melihat profil penggunaan 90% obat dan menghitung IoA. Data yang digunakan adalah data dari hasil rekapan Lembar Permintaan dan Pemakaian Obat (LPLPO) tahun 2014 yang kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa total penggunaan obat-obatan untuk penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik di seluruh Puskesmas di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2014 adalah sebesar 6.158.078 DDD atau 11,6 DDD/1.000 penduduk/hari. Obat yang termasuk ke dalam segmen DU 90% adalah sinokobalamin (Vit B12), kaptopril 25 mg, asam askorbat 50 mg, kalsium laktat dan amlodipin. Total biaya penggunaan untuk obat-obatan penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik adalah sebesar Rp 900,-/DDD. Total biaya yang digunakan untuk obat-obatan di segmen DU 90% dan DU 10% adalah masing-masing sebanyak Rp 350,-/DDD dan Rp 549,-/DDD. Rentang IoA di seluruh Puskesmas berkisar 3% - 27%.