Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak dan Fraksi Akar Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis [L.] Vahl) Terhadap Candida albicans ATCC 90028 dan Candida albicans Isolat Klinis
Main Author: | Maulida, Nur |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37870 |
Daftar Isi:
- Kandidiasis adalah penyakit sistemik yang disebabkan infeksi jamur (mikosis) yaitu oleh spesies Candida dimana yang paling umum Candida albicans. Salah satu jenis tumbuhan yang berpotensi untuk mengatasi kandidiasis adalah tumbuhan pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis [L] Vahl). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol dan berbagai fraksi akar pecut kuda terhadap Candida albicans ATCC 90028 dan Candida albicans isolat klinis, menentukan fraksi teraktif dan menetapkan nilai Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari fraksi teraktif terhadap kedua jamur uji. Penelitian dilakukan melalui tahap determinasi tumbuhan dan penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia, fraksinasi ekstrak, pengujian aktivitas antijamur ekstrak dan fraksi, penentuan nilai KHTM dan KBM fraksi teraktif, penentuan profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak dan fraksi teraktif, serta penentuan kadar air ekstrak dan fraksi teraktif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ekstrak etanol akar pecut kuda memiliki aktivitas Candida albicans ATCC 90028 maupun Candida albicans isolat klinis, yang diduga berasal dari sedikitnya tiga metabolit sekunder dari golongan flavonoid, polifenol dan kuinon. Ekstrak ini berupa cairan kental berwarna coklat tua, berbau khas dan berasa pahit. Dari ketiga fraksi hanyafraksi n-heksan dari ekstrak etanol akar pecut kuda yang memiliki aktivitas terhadap bakteri Candida albicans ATCC 90028 maupun Candida albicans isolat klinis. Aktivitas antijamur terbesar ditunjukkan oleh fraksi n-heksan terhadap Candida albicans ATCC 90028, bahkan aktivitasnya lebih besar dibandingkan ekstrak etanol pada konsentrasi dan jamur uji yang sama. Nilai KHTM dari fraksi teraktif ini sulit ditentukan melalui metode mikrodilusi, karena endapan fraksi menghalangi pengamatan pertumbuhan jamur uji. Namun, nilai KBM masih dapat ditentukan dari dengan inkubasi subkultur dari hasil metode KHTM pada media pertumbuhan padat.