Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) terhadap Escherichia coli dan Salmonella sp. serta Potensinya sebagai Pengawet Alami pada Fillet Daging Ayam Broiler
Main Author: | Suhanwar, Althafia Azzahra |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37687 |
Daftar Isi:
- Lengkuas merah tergolong ke dalam rempah-rempah yang memiliki komponen bioaktif yang dapat berperan sebagai zat antimikroba. Komponen bioaktif tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami pada bahan pangan yang tidak tahan lama atau mudah rusak, seperti daging ayam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data aktivitas antimikroba ekstrak lengkuas merah dengan konsentrasi terbaik yang dapat menghambat pertumbuhan E. coli dan Salmonella sp. serta potensinya sebagai pengawet alami pada fillet daging ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode eksperimental dan data dianalisis secara deskriptif. Lengkuas merah diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian dilakukan pengujian daya hambat ekstrak lengkuas merah dengan konsentrasi sebesar 10%, 20%, 30%, dan 40% terhadap E. coli dan Salmonella sp. menggunakan metode Kirby Bauer. Pada penelitian ini digunakan kontrol positif yaitu tetrasiklin dan kontrol negatif yaitu konsentrasi ekstrak sebesar 0%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas merah dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan 40% menghasilkan diameter zona hambat terhadap E. coli berturut-turut sebesar 12,21 mm; 14,57 mm; 19,84 mm; dan 21,18 mm. Sedangkan, diameter zona hambat terhadap Salmonella sp. berturut-turut sebesar 10,94 mm; 17 mm; 21,94 mm; dan 22,18 mm. Zona hambat yang terbentuk menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas merah memiliki aktivitas antimikroba terhadap E. coli dan Salmonella sp. sehingga berpotensi sebagai pengawet alami pada fillet daging ayam broiler. Berdasarkan hasil studi literatur, ekstrak lengkuas merah mampu untuk meminimalkan penurunan kualitas pada fillet daging ayam broiler, seperti menurunkan nilai total bakteri dan memperpanjang waktu awal kebusukan.