Karakteristik Emulsi Minyak Vco Liquid Dan Powder Dengan Penambahan Emulsifier Tween 80 Dengan Metode Low Energy Process Dan High Energy Process

Main Author: Dewi, Nadia Laksmita
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37683
Daftar Isi:
  • Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) merupakan minyak yang dihasilkan tanpa melalui proses pemanasan maupun penambahan bahan kimia. VCO mengandung ± 53% asam laurat dan sekitar 7% asam kaprilat. Keduanya merupakan asam lemak rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA) dikarenakan mengandung asam lemak rantai sedang yang tinggi sehingga VCO mudah di metabolism dan di hidrolisis oleh tubuh. Namun, dibalik banyak manfaat yang dimiliki oleh minyak VCO, rasa berminyak dari VCO kurang disukai oleh konsumen sehingga perlu dilakukan alternatif untuk mengurang rasa oily dari VCO yaitu membuat produk minuman emulsi VCO, dimana minyak VCO dilarutkan dalam air menggunakan emulsifier Tween 80 dengan menggunakan metode High energy process (homigenisasi dengan energi tinggi) yaitu Sonicasi maupun Low energy process (homogenisasi dengan energi rendah) yaitu Phase Inversion Temperature. Tween 80 merupakan surfaktan nonionik yang biasa digunakan untuk proses Phase Inversion. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas minyak VCO dalam air setelah penambahan emulsifier tween 80 dengan metode Low energy process dan High energy process dalam bentuk liquid maupun powder. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bersifat deskriptif hasil diujikan dengan menggunakan rata-rata dan standar deviasi untuk mengetahui pengaruh emulsifier tween 80 untuk kestabilan minyak Virgin Coconut Oil dalam emulsi oil in water dengan perlakuan, pertama yaitu minyak VCO ditambah tween 80 dengan metode Low energy process serta minyak VCO ditambah tween 80 dengan metode High energy process dijadikan liquid maupun powder. Analisis dilakukan dengan 2 kali pengulangan dimana masing-masing pengulangan dilakukan duplo. Hasil penelitian menunjukan bahwa High energy process menghasilkan creamy index yang stabil serta ukuran partikel yang lebih kecil dibandingkan Low energy process. Sedangkan Low energy process menghasilkan karakteristik powder yang lebih baik dibandingkan High energy process karena memiliki nilai efesiensi enkapsulasi lebih besar dibandingkan High energy process