Aktivitas Antimikroba Ekstrak Jahe Emprit (Zingiber officinale var. amarum) Menggunakan Beberapa Jenis Pelarut terhadap Bakteri Patogen

Main Author: Nisa, Luthfiya Khaerun
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37639
Daftar Isi:
  • Kontaminasi makanan oleh mikroorganisme menjadi perhatian penting karena beberapa mikroorganisme seperti bakteri patogen berpotensi untuk menyebabkan penyakit bila terkonsumsi. Salah satu upaya pencegahannya yaitu dengan pengunaan antimikroba. Jahe emprit sudah banyak diketahui berpotensi sebagai antimikroba, namun aktivitasnya dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan pada saat ekstraksi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jenis pelarut ekstrak jahe emprit dengan kepolaran tertentu yang paling tinggi aktivitas antimikroba terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Ekstrak jahe emprit diperoleh dengan maserasi menggunakan tiga pelarut yang berbeda yaitu etanol 96%, etil asetat, dan n-heksana. Ekstrak tersebut kemudian diuji aktivitas antimikrobanya dengan metode difusi paperdisk. Pengujian aktivitas antimikroba jahe emprit menunjukkan daya hambat sebesar 11 ± 0,35 mm untuk ekstrak dengan pelarut etanol 96%, 13±1,04 mm untuk ekstrak dengan pelarut etil asetat dan 0 mm untuk ekstrak dengan pelarut n-heksana terhadap bakteri S. aureus. Daya hambat terhadap bakteri E. coli menunjukkan daya hambat sebesar 8±1,04 mm untuk ekstrak dengan pelarut etanol 96%, 10±1,5 mm untuk ekstrak dengan pelarut etil asetat dan 0mm untuk ekstrak dengan pelarut n-heksana. Ekstrak jahe emprit menggunakan pelarut semipolar (etil asetat) menghasilkan aktivitas antimikroba paling tinggi untuk menghambat bakteri E. coli dan S. aureus. Jenis bakteri yang paling mudah dihambat adalah S. aureus dibandingkan E. coli.