Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen dan Karakteristik Oleoresin Kunyit (Curcuma domestica Val.)

Main Author: Husein, Syifa Noorazizah
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37614
Daftar Isi:
  • Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan tanaman rempah yang banyak diproduksi, yaitu menduduki posisi kedua produksi biofarmaka di Indonesia pada tahun 2016. Produksi dan penggunaan kunyit dalam bentuk oleoresin dapat menjadi alternatif yang layak dikembangkan karena dinilai lebih efisien. Pemilihan metode ekstraksi merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi karakteristik oleoresin kunyit. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh metode ekstraksi paling tepat dilihat dari rendemen dan karakteristik oleoresin kunyit terbaik yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan teknik analisis data deskriptif. Percobaan terdiri dari tiga perlakuan metode ekstraksi yaitu maserasi, Soxhlet, dan UAE (Ultrasound-Assisted Extraction) menggunakan pelarut aseton dengan rasio bahan:pelarut 1:5. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing karakteristik oleoresin kunyit ditemukan memiliki nilai yang berbeda pada setiap perlakuan. Oleoresin kunyit yang dihasilkan memiliki kadar sisa pelarut berkisar antara 16,00-31,58%; rendemen 16,35-18,89%; kadar kurkuminoid 40,09-45,02%; berwarna merah kekuning-kuningan agak gelap (L* 26,42-39,24; a* 35,71-36,58; b* 35,99-45,13) serta warna visual dominan merah dengan intensitas warna tinggi (°h 44,48-51,14; C* 50,63-57,96); berat jenis 1,06-1,08 g/cm3, serta mempunyai aroma biasa hingga agak tajam (nilai antara 3,00-3,80). Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa oleoresin kunyit hasil metode UAE memiliki karakteristik keseluruhan paling baik dibandingkan dengan kedua metode lainnya.