Efek Konsentrasi Ozon Terhadap Karakteristik Fisik dan Mikrobiologi Wortel (Daucus carota L.) Diolah Minimal Selama Penyimpanan Suhu Rendah
Main Author: | Dwiansyah, Novi |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37514 |
Daftar Isi:
- Wortel diolah minimal bersifat mudah rusak berupa penurunan intensitas warna, pelunakkan umbi dan pertumbuhan mikroorganisme sehingga memiliki umur simpan yang pendek. Kerusakan berlangsung pada suhu ruang yang diakibatkan karena kadar air dan kandungan gizi yang tinggi. Penanganan berupa ozonasi dapat digunakan sebagai antimikroba atau desinfektan. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi ozon yang tepat untuk digunakan pada wortel diolah minimal. Ozonasi dilakukan dengan metode bubbling menggunakan Ozonizer TIP-01. Wortel diolah minimal hasil ozonasi disimpan pada suhu rendah (5 ± 20C). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi dan korelasi yang diulang sebanyak dua kali. Perlakuan yang dicoba adalah ozonasi konsentrasi 0 ppm, 1.5 ppm, 2 ppm dan 2.5 ppm. Analisis dilakukan selama 8 hari dengan interval waktu analisis setiap 2 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ozon yang berbeda memengaruhi beberapa karakteristik wortel diolah minimal. Semakin tinggi konsentrasi ozon yang digunakan, susut bobot wortel diolah minimal semakin rendah, dan degradasi warna semakin tinggi. Perlakuan ozonasi 2 ppm selama 1 menit merupakan konsentrasi yang paling tepat berdasarkan karakteristik fisik dan mikrobiologinya. Setelah 8 hari penyimpanan, susut bobot wortel diolah minimal ozonasi 2 ppm paling rendah (4.3%) dan memiliki warna tidak terlalu cerah (L* = 57.46). Reduksi jumlah total mikroorganisme dan jumlah total kapang dan khamir terjadi selama 4 hari penyimpanan sebanyak 1.6 log CFU/g dan 1.0 log CFU/g.