Pengaruh Variasi Konsentrasi Ko-Substrat Glukosa Pada Fermentasi Gliserol Menjadi Arabitol Menggunakan Debaryomyces hansenii
Main Author: | Lusiana, Desnastiyas |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37504 |
Daftar Isi:
- Produksi biodiesel yang tinggi akan berbanding lurus dengan gliserol yang dihasilkan. Perkembangan produksi biodiesel yang tinggi ini dikhawatirkan mengakibatkan gliserol sebagai produk sampingnya tidak termanfaatkan secara optimal. Salah satu pemanfaatan gliserol adalah diolah menjadi arabitol dengan metode fermentasi. Arabitol memiliki kalori yang rendah (0,2 kkal/g) dibanding sukrosa (4 kkal/g), namun memiliki kemanisan mirip sukrosa (0,7±1). Optimasi fermentasi dilakukan sebagai upaya peningkatan produksi dan menghasilkan keuntungan, salah satunya dengan penambahan ko-substrat glukosa. Penelitian ini menggunakan empat variasi rasio konsentrasi gliserol dan glukosa diantaranya 1:0 (A), 1:1 (B), 4:1 (C) dan 6:1 (D), untuk melihat rasio terbaik yang digunakan pada fermentasi gliserol menjadi arabitol. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya perbedaan kadar yang dihasilkan oleh variasi konsentrasi ko-substrat glukosa dan mendapatkan informasi mengenai variasi terbaik ko-substrat glukosa yang diberikan. Hasil penelitian diperoleh glukosa dapat meningkatkan produksi arabitol pada rasio tertentu, dilihat dari yield YP/S dimana YP/S tertinggi pada rasio 6:1, namun memiliki YX/S terkecil. YP/S terkecil pada rasio 1:1 dimana, pada rasio ini jumlah glukosa tertinggi diberikan. Xilitol tidak dihasilkan karena utilisasi glukosa belum 100%, karena xilitol dihasilkan pada saat glukosa sudah habis. Adanya akumulasi gliserol sebagai substrat karena adanya G3PDH pada D. hansenii dan glukosa. Jumlah glukosa tertinggi tidak menghasilkan yield produk maksimum dikarenakan adanya faktor inhibisi salah satunya represi katabolit.