Karakteristik Belimbing (Averrhoa carambola) Diolah Minimal Hasil Ozonasi Selama Penyimpanan Pada Suhu 5 +- 1 Derajat Celcius

Main Author: W, Rimanda Prasasti
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37421
Daftar Isi:
  • Pengirisan, pemotongan, dan kesalahan penggunaan suhu penyimpanan pada produk buah olahan minimal dapat mengakibatkan kenaikan populasi mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan mikrobiologis. Salah satu solusinya adalah perlakuan ozonasi yang mampu mendegradasi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, dan organoleptik belimbing diolah minimal hasil ozonasi selama penyimpanan pada suhu 5±10C. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental yang dianalisis deskriptif. Penelitian terdiri dari 2 perlakuan, yaitu belimbing diolah minimal hasil ozonasi (BDMO) dan belimbing diolah minimal tanpa ozonasi (BDMTO) dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian, BDMO pada hari terakhir penyimpanan (hari ke-32) mengalami penurunan kecerahan (L*) 36,74%, penurunan warna kuning (b*) 18,52%, penurunan kekerasan 67,11%, peningkatan susut bobot 72,76%, penurunan kadar vitamin C 46,75%, penurunan kadar air 1,26%, peningkatan pH 9,34%, dan penurunan jumlah total mikroba 26,99%, sedangkan BDMTO mengalami penurunan kecerahan (L*) 20,47%, peningkatan warna kuning (b*) 3,14%, penurunan kekerasan 76,13%, peningkatan susut bobot 586,85%, penurunan kadar vitamin C 26,10%, penurunan kadar air 1,42%, penurunan pH 15,54%, dan penurunan jumlah total mikroba 29,10%. Ozonasi dapat menurunkan total jumlah mikroba belimbing diolah minimal sebesar 9,62%. Perlakuan ozonasi memengaruhi karakteristik organoleptik (aroma khas belimbing dan rasa asam) yang lebih tajam dibandingkan belimbing diolah minimal tanpa ozonasi selama penyimpanan 32 hari