KAJIAN KARAKTERISTIK BUBUK EKSTRAK DAUN KETAPANG BADAK (Ficus Lyrata WARB) TERENKAPSULASI PADA BERBAGAI KONSENTRASI PENYALUT DAN SUHU PENGERINGAN
Main Author: | Yohana |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37404 |
Daftar Isi:
- Daun ketapang badak berpotensi sebagai bahan pengawet alami karena mengandung komponen bioaktif seperti polifenol, tannin, dan triterpenoid yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Pemanfaatan daun ketapang badak dalam bentuk ekstrak cair belum optimal karena memiliki beberapa kekurangan seperti kadar air yang cukup tinggi, umur simpan pendek, serta penanganannya relatif sulit. Oleh karena itu perlu dilakukan proses enkapsulasi ekstrak daun ketapang badak. Dalam proses enkapsulasi, diperlukan suatu bahan penyalut dan mesin pengering. Salah satu bahan penyalut yang sering digunakan adalah maltodekstrin dan salah satu mesin pengering yang sering digunakan adalah oven vakum. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi maltodekstrin dan suhu pengeringan oven vakum yang optimum untuk menghasilkan bubuk ekstrak daun ketapang badak terenkapsulasi dengan efektivitas antimikroba terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan percobaan Response Surface Methodology (RSM) menggunakan tempuhan Central Composite Design (CCD) pada bantuan perangkat lunak Design Expert 7.0.0. Perlakuan yang digunakan terdiri dari konsentrasi maltodekstrin DE 15 sebesar 2,93%, 5%, 10%, 15%, 17,07% (b/v) dan suhu pengeringan oven vakum sebesar 35,860C; 400C; 500C; 600C; 64,140C dengan respon yaitu aktivitas antimikroba terhadap Bacillus Subtilis, Escherichia Coli dan Salmonella. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode paper disk yaitu mengukur diameter zona hambat (mm) yang terbentuk di sekeliling paper disk. Hasil menunjukkan penggunaan konsentrasi maltodekstrin DE 15 sebesar 15% dan suhu pengeringan 600C merupakan perlakuan yang optimum untuk menghasilkan bubuk ekstrak daun ketapang badak terenkapsulasi dengan aktivitas antimikroba paling maksimum. Aktivitas antimikroba terhadap Bacillus Subtilis menghasilkan diameter zona bening 2,0264 mm, Escherichia Coli sebesar 3,4429 mm dan Salmonella sebesar 1,7004 mm. Bubuk ekstrak daun ketapang badak yang dihasilkan dari kondisi optimum memiliki kadar air 2,3834%, rendemen 13,8685%, kelarutan dalam air 95,4462%, tingkat higroskopisitas 10,6794%, serta secara kualitatif mengandung senyawa fenol, tannin, dan triterpenoid, secara kuantitaif mengandung fenol sebesar 0,85% dan tannin sebesar 0,61%.