Optimasi Penggunaan Kalium Metabisulfit (K2S2O5) dalam Proses Pemurnian Nira Aren (Arenga pinnata Merr)
Main Author: | Pratama, Agil |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37287 |
Daftar Isi:
- Produksi gula nasional tahun 2012 sebesar 2.58 juta ton. Sementara itu, dalam roadmap swasembada gula disebutkan bahwa estimasi kebutuhan gula nasional pada 2014 akan mencapai 2.956.000 ton GKP. Untuk menanggulangi masalah tersebut maka perlu diadakan diversifikasi bahan baku gula yang lebih murah dan mudah, terutama dari tanaman non tebu. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gula adalah nira aren. Pemurnian nira merupakan salah satu faktor penting dalam menghasilkan gula kristal yang berkualitas. Metode pemurnian yang dapat digunakan adalah metode sulfitasi yaitu menggunakan kalium metabisulfit dan kapur tohor (CaO) sebagai bahan pemurni. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan jumlah kalium metabisulfit yang tepat untuk menghasilkan nira aren dengan karakteristik yang baik untuk pembuatan gula kristal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bersifat deskriptif kemudian dilanjutkan dengan analisis model regresi dan korelasi untuk memprediksi variabel terikat (y) bila variabel bebas (x) diketahui. Terdiri dari 5 perlakuan dengan 2 kali ulangan penggunaan kalium metabisulfit sebesar 100 ppm , 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 300 ppm ke dalam nira aren segar dan diamati beberapa karakteristik hasilnya yang dipresentasikan dalam bentuk kurva hubungan. Penggunaan kalium metabisulfit sebanyak 20 ppm – 130 ppm menghasilkan nira dengan karakteristik sebagai berikut: pH berkisar 7,09 sampai 8,72, gula reduksi berkisar antara 0,19% sampai 0,24%, kadar sukrosa berkisar 10,19% sampai 10,65%, total padatan terlarut berkisar antara 12,8 obrix sampai 13,2 obrix, harkat kemurnian (HK) sebesar 79,7 sampai 81,3 dan kejernihan sebesar 94,53%.