Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Biji Kakao Kering (Theobroma cacao L.) Fraksi Polar, Semipolar, dan Nonpolar Terhadap Penghambatan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
Main Author: | Pangaribuan, Henry |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37261 |
Daftar Isi:
- Fraksinasi dengan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya akan memaksimalkan kemampuan ekstrak, salah satunya sifat antimikroba ekstrak kulit biji kakao kering Theobroma cacao L. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fraksi yang paling efektif untuk menghambat bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, serta mengetahui komponen fitokimia masing-masing fraksi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola Faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama adalah jenis fraksi yang digunakan yang terbagi menjadi 3 taraf yaitu fraksi polar, semipolar, dan nonpolar. Faktor kedua adalah jenis bakteri yang digunakan yang terdiri dari 2 taraf yaitu E.coli dan S.aureus. Hasil penelitian menunjukkan fraksi semipolar termasuk kategori sangat efektif dan memiliki aktivitas antimikroba terbaik dibandingkan fraksi polar (efektivitas tinggi) dan nonpolar (efektivitas rendah), serta jenis bakteri yang paling mudah dihambat adalah S.aureus. Berdasarkan hasil skrining fitokimia, ekstrak kulit biji kakao kering fraksi polar dan semipolar mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, dan triterpenoid, sedangkan saponin hanya terkandung dalam fraksi polar. Fraksi nonpolar mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Analisis fitokimia menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) menunjukkan ekstrak kulit biji kakao kering fraksi semipolar mengandung propanoic acid, 2,3-Butanediol, Benzeneaceic acid, Caffeine, Theobromine, n-hexadecanoic acid, oleic acid, octadecanoic acid, dan gamma-sitosterol. Sedangkan pada fraksi nonpolar terdapat 6 senyawa utama yaitu p-xylene, o-xylene, n-hexadecanoic acid, oleic acid, octadecanoic acid, dan squalene.