MEMPELAJARI KARAKTERISTIK OLEORESIN TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) TERENKAPSULASI DENGAN PENYALUT MALTODEKSTRIN DAN LESITIN KEDELAI

Main Author: Sumiati
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37100
Daftar Isi:
  • Temulwak (Curcuma xanthorriza Roxb) merupakan salah satu rempah-rempah yang berpotensi untuk dikembangkan, salah satunya dalam bentuk oleoresin. Namun oleoresin memiliki banyak kelemahan diantaranya karena bentuknya berupa cairan yang kental dan lengket sulit diaplikasikan ke bahan pangan, serta sensitif terhadap cahaya, panas, dan oksigen. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan enkapsulasi menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dan lesitin kedelai. Teknologi enkapsulasi ini memungkinkan oleoresin dapat terlindungi dari pengaruh lingkungan yang merugikan pada saat penyimpanan maupun pengolahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukkan perbandingan yang tepat antara oleoresin temulwak, maltodektrin, dan lesitin kedelai, sehingga menghasilkan bubuk oleoresin dengan karakteristik terbaik. Dalam penelitian ini, oleoresin temulwak dienkapsulasi dengan maltodektsrin dan lesitin kedelai dan dikeringkan dengan menggunakan oven vakum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok yang serta dilanjutkan dengan Uji Duncan. Penelitian terdiri dari 6 perlakuan perbandingan oleoresin temulwak:maltodekstrin:lesitin kedelai, yaitu A (1:2:0,005), B (1:2,5:0,005), C (1:3:0,005), D (1:2:0,01:, D (1:2,5:0,01), dan F (1:3:0,01). Variable yang diamati diantaranya kadar total oil, tingkat higroskopisitas, surface oil, kelarutan dalam air, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan oleoresin : maltodektrin : lesitin kedelai sebesar 1: 2: 0,005 memberikan hasil yang terbaik. Perlakuan ini menghasilkan kadar total oil 19,7%, tergolong higroskopis dengan tingkat higroskopisitas 12,8%, surface oil 9,0%, kelarutan dalam air sebesar 85,8%, dan kadar air 12,8%. Hasil pengujian performa kurkuminoid pada oleoresin temulwak dengan GCMS ditemukkan komponen-komponen derivate temulawak seperti ar-curcumen 15,30%, germacrone 12,67%, dan boldenon 15,37%.