KAJIAN KUALITAS AIR PADA SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN DAN KUALITAS HASIL PANEN BUAH MELON (Cucumis melo L.) DENGAN INTERVAL FERTIGASI MENGGUNAKAN AUTOPOT

Main Author: Sidabalok, Siti Sarah
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37004
Daftar Isi:
  • Air memegang peranan penting dalam sektor pertanian terutama pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga mempengaruhi pemakaian air baik dalam kuantitas maupun kualitas. Sistem interval fertigasi menggunakan autopot merupakan suatu alternatif untuk mengefisiensikan kuantitas pemberian air dan nutrisi tanaman. Interval fertigasi akan berpengaruh terhadap kemampuan melon (Cucumis melo L.) dalam menghasilkan buah serta kualitasnya. Interval pemberian air pada sistem fertigasi mencakup perlakuan interval 1 dan 2 hari dengan menggunakan air dari sistem pemanenan air hujan sebagai sumber air fertigasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan menganalisis data kualitas air hujan dan kualitas hasil panen buah melon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air pada sistem pemanenan air hujan di Greenhouse sudah baik dan sesuai dengan kriteria irigasi berdasarkan FAO yaitu memiliki kadar pH 7,1225; EC 0,02205 mS/cm; TDS 13,5 mg/L; TSS 3,025 mg/L; dan kekeruhan 6,825 NTU, akan tetapi belum sesuai dengan kebutuhan pH, EC, dan TDS tanaman melon. Pemberian interval fertigasi 1 dan 2 hari tidak berbeda nyata terhadap hasil kualitas panen buah melon. Hasil pengujian kualitas buah dari fertigasi interval 1 hari memiliki nilai rata-rata kadar air buah 93,89%, kadar karbohidrat 3,04%, kadar protein 1,95%, kadar lemak 0,15%, kadar abu 0,98%, vitamin C 25,6%, dan total padatan terlarut (kemanisan) 4,43%brix. Kualitas buah dari fertigasi interval 2 hari memiliki nilai rata-rata kadar air buah 94,68%, kadar karbohidrat 2,27%, kadar protein 1,93%, kadar lemak 0,3%, kadar abu 0,81%, vitamin C 29,33%, dan total padatan terlarut 3,75%brix. Kualitas melon tersebut tergolong pada kualitas rendah.