Kajian Interval Irigasi Dua Hari Hasil Pemanenan Air Limpasan dan Prediksi Kebutuhan Air Menggunakan Cropwat 8.0 terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis pada Musim Kemarau
Main Author: | Lestari, Dian Ayu |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/37001 |
Daftar Isi:
- Ketersediaan air irigasi di musim kemarau memiliki jumlah terbatas, sehingga dapat diterapkan teknologi pemanenan air limpasan permukaan (run off). Interval waktu dalam pemakaian air irigasi diperlukan agar ketersediaan air dapat mencukupi kebutuhan air irigasi. Kebutuhan air irigasi dapat diprediksi menggunakan aplikasi Cropwat 8.0, namun, melihat iklim tak tentu dan kondisi lahan dengan ketersediaan air terbatas, aplikasi ini belum tentu dapat diterapkan di lahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji interval dua hari pemberian air irigasi secara aktual hasil pemanenan air limpasan, dan mengkaji prediksi kebutuhan air irigasi menggunakan Cropwat 8.0 untuk budidaya tanaman jagung manis, serta mengetahui pertumbuhan dan produktivitasnya. Lokasi penelitian adalah area lahan kering di Jatinangor. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil pemberian air irigasi aktual dan prediksi Cropwat 8.0. dianalisis menggunakan root mean square error (RMSE), dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan air limpasan yang tertampung dalam kolam selama tiga bulan masa penelitian jumlahnya sebanyak 729.825 liter. Air irigasi aktual yang diberikan selama masa tanam sebanyak 142.122,02 liter, maka jumlah air limpasan tersebut dapat memenuhi kebutuhan air irigasi tanaman jagung manis untuk lima kali lahan seluas 413,08 m3 selama musim kemarau dengan interval irigasi dua hari. Rata-rata tinggi tanaman 162,829 cm, rata-rata jumlah daun 12 helai, dan produktivitas tanaman 7,136 ton/ha. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pemberian air irigasi aktual dan prediksi Cropwat 8.0. mempunyai RMSE 0,88, dan koefisien determinasi 89,97%. Hal ini menunjukkan bahwa Cropwat 8.0 dapat diterapkan di lahan penelitian.